PENYEARAH
DAN CATU DAYA
A. PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Ada banyak macam alat elektronika yang bahkan dapat
membantu kehidupan manusia dalam bidang informasi dan lain-lain. Namun dari
sekian banyak alat-alat elektronik yang telah ada, kemungkinan besar mayoritas
dari kita semua sebagai pengguna tidak mengetahui secara pasti bagaiamana
alat-alat tersebut bekerja sebagaimana fungsinya masing-masing. Pada penerima radio misalnya,
isyarat DC diubah menjadi isyarat AC frekuensi-tinggi.
Penyearah gelombang adalah rangkaian elektronika
yang juga merupakan dari catu daya yang berfungsi untuk menyearahkan gelombang
arus listrik yang semula berupa arus bolak-balik (AC) jika dilewatkan rangkaian
penyearah akan berubh menjadi arus searah (DC). Salah satu komponen dari
rangkaian penyearah adalah dioda yang berfungsi sebagai penyearah. Rangkaian
penyearah gelombang dibagi menjadi dua yaitu rangkaian penyearah setengah
gelombang dan rangkaian penyearah gelombang penuh. Rangkaian penyearah setengah
gelombang adalah pada saat gelombang pertama (puncak) dengan satu dioda.
Rangkaian penyearah gelombang penuh adalah pada saat gelombang penuh dengan dua
dioda, tegangan yang terjadi pada beban mempunyai polaritas yang sama tanpa
memperdulikan dioda mana yang mengahantar karena arus mengalir melalui arah
yang sama sehingga akan terbentuk gelombang penuh terkecuali menggunakan
kapasitor bentuk gelombang tidaklah penuh.
Namun kita tidak tahu bagaimana cara memasang
rangkaian agar bekerja sebagai penyearah setengah gelombang dan penyearah gelombang
penuh. Berdasarkan hal ini, maka dilakukanlah praktikum tentang penyearah dan
catu daya ini.
.
2.
Tujuan
Praktikum
Tujuan praktikum
pada percobaan penyearah dan catu daya adalah sebagai berikut
a. Memasang
pada rangkaian agar bekerja sebagai penyearah setengah gelombang maupun
gelombang penuh.
b. Mengukur
tegangan AC dan DC pada penyearah tegangan bertapis untuk berbagai nilai beban
dan menggunakan teori dasar untuk menganalisa hasil pengukuran.
B. LANDASAN TEORI
Untuk
memperoleh tegangan penyearah yang cukup konstan pada harga tertentu, kita
dapat membuat penyearah tegangan dengan menggunakan dioda. Kita dapat membuat
berbagai rangkaian penyearah misalnya rangkaian penyearah gelombang penuh dan
penyearah setengah gelombang. Untuk dapat memperoleh tegangan DC yang lebih
constant kita dapat menambahkan kapasitor dalam rangkaian sehingga diperoleh
rangkaian penyearah dengan tapis yang berfungsi untuk meratakan tegangan
keluaran. Adanya hambatan keluaran transformator yang menyebabkan hilangnya
atau turunnya tegangan keluaran dapat kita hindari dalam batas-batas arus beban
tertentu (Anonim, 2015).
Rectifier
adalah alat yang digunakan untuk mengubah sumber arus bolak-balik (AC) menjadi
sinyal sumber arus searah (DC). Penyearah gelombang penuh dengan menggunakan
trafo CT dapat dibuat menggunakan 2 buah dioda D1 dan D2 seperti pada gambar
dibawah. Terminal sekunder dari Trafo CT mengeluarkan dua buah tegangan
keluaran yang sama tetapi fasanya berlawanan dengan titik CT sebagai titik
tengahnya. Kedua keluaran ini masing-masing dihubungkan ke D1 dan D2, sehingga
saat D1 mendapat sinyal siklus positip maka D2 mendapat sinyal siklus negatif,
dan sebaliknya. Dengan demikian, D1 dan D2 hidupnya bergantian. Namun karena
arus I1 dan I2 melewati tahanan beban (RL) dengan arah
yang sama, maka iL menjadi satu arah. Rangkaian penyearah gelombang penuh ini
merupakan gabungan dua buah penyearah setengah gelombang yang hidupnya
bergantian setiap setengah siklus, sehingga arus maupun tegangan rata-ratanya
adalah dua kali dari penyearah setengah gelombang, yaitu :
Idc =
0,636 Im
....................................................................
(2.1)


Dan
Vdc
= Idc. RL =
....................................................................
(2.2)

Apabila harga Rf jauh lebih kecil dari RL,
maka Rf bisa diabaikan, sehingga:
Vdc =
0,636 Vm
..............................................................................
(2.3)


Tegangan
puncak inverse yang dirasakan oleh dioda adalah sebesar 2Vm. Pada saat siklus
positif, dimana D1 sedang hidup (ON) dan D2 sedang mati (OFF), maka jumlah
tegangan yang berada pada dioda D2 yang sedang OFF tersebut adalah dua kali
dari tegangan sekunder trafo. Sehingga PIV untuk masing-masing dioda dalam
rangkaian penyearah dengan trafo CT adalah:
PIV
= 2Vm
..............................................................................
(2.4)
(Kusmar,
2012)
Untuk engatasi
kelemahan dari penyearah konvensional digunakan penyearah dengan teknik
Modulasi Lebar Pulsa (MLP), baik untuk aplikasi satu fasa maupun tiga fasa.
Penyearah MLP satu fasa jembatan penuh penaik tegangan digunakan secara luas
dalam berbagai aplikasi seperti catu daya, penggerak kecepatan motor, dan
filter daya aktif (Hui, 2000).
C. METODE PRAKTIKUM
1.
Alat
dan Bahan
Alat
dan bahan yang digunakan pada percobaan penyearah dan catu daya dapat dilihat
pada Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Alat
dan Bahan Percobaan Penyearah dan Catu Daya
No.
|
Nama
Alat dan Bahan
|
Fungsi
|
1.
|
Dioda
|
Sebagai penyearah arus
|
2.
|
Resistor
|
Sebagai penghambat arus listrik
|
3.
|
Osiloskop
|
Menampilkan
isyarat masukan dan keluaran gelombang
|
4.
|
Catu Daya
|
Sebagai sumber tegangan
|
5.
|
Papan Rangkaian
|
Sebagai tempat untuk merangkai rangkaian
komponen-komponen listrik
|
6.
|
Kabel Penghubung
|
Untuk menghubungkan rangkaian
|
2.
Prosedur
Kerja
a.
Pembebanan Penyearah Setengah Gelombang
Prosedur
kerja pada percobaan penyearah setengah gelombang ini adalah sebagai berikut.
1)
Pembebanan pada trafo,
dengan menggunakan multimeter untuk tegangan AC dan osiloskop, buatlah lengkung
pembebanan untuk kumparan sekunder trafo antara CT dan tegangan AC maksimum dan
antara tegangan maksimum dan tegangan AC minimum – tanpa mengukur arus secara
langsung seperti pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Penyearah
Setengah Gelombang
Menggunakan persamaan Vo
= Vob[RL/(Ro+RL)]
untuk menentukan hambatan keluaran, mengggunakan tiga buah pengukuran, satu
dalam keadaan terbuka dan dua dalam keadaan terbebani (RL =150 Ω dan
50 Ω).
2) Pembebanan
pada penyearah setengah gelombang, memasang rangkaian seperti pada gambar 2.1.
3) Menggunakan
osiloskop dan multimeter (DC Volt) untuk mengukur Vo untuk mengukur
RL untuk setiap pembebanan. Membuat lengkung pembebanan untuk rangkaian
tersebut (minimal 5 pengukuran).
4) Mencatat
bentuk gambar untuk setiap pengukuran. Mencatat pula bentuk tegangan pada titik
a.
5) Membalikkan
polaritas dioda dan lukis bentuk tegangan Vo untuk keadaan tanpa
beban.
b.
Pembebanan Penyearah Gelombang Penuh
Prosedur
kerja pada percobaan penyearah setengah gelombang ini adalah sebagai berikut.
1)
Memasang rangkaian
seperti pada gambar 2.2

Gambar 2.2 Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh
2) Membuat pengukuran untuk menentukan lengkung
pembebanan dengan menggunakan
multimeter DC Volt dan osiloskop.
3) Mencatat
bentuk-bentuk tegangan pada titik a, b,
dan c terhadap Ground untuk tiap pembebanan.
4) Membalik polaritas D1 dan D2
serta mencatat bentuk tegangan pada titik c (tanpa beban).
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil
a.
Data
Pengamatan
1)
Pembebanan
pada Penyearah Setengah Gelombang
Data
pengamatan pada percobaan penyearah setengah gelombang dapat dilihat pada Tabel
2.2 berikut:
Tabel 2.2 Data
Pengamatan pada Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang
No.
|
Resistor (Ω)
|
Tegangan (Volt)
|
Vob (Volt)
|
1.
|
12
x 103
|
12
|
1,06
|
2.
|
12
x 104
|
12
|
0,488
|
3.
|
27
x 104
|
12
|
0,62
|

Gambar 2.3
Bentuk Sinyal pada Rangkaian Penyearah
Setengah Gelombang
2)
Pembebanan
pada Penyearah Gelombang Penuh
Data
pengamatan pada percobaan rangkaian penyearah gelombang penuh dapat dilihat
pada Tabel 2.3 berikut:
Tabel 2.3 Data
Pengamatan pada Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh
No.
|
Resistor (Ω)
|
Tegangan (Volt)
|
Vob (Volt)
|
Skala
|
1.
|
12
x 103
|
12
|
Titik a = 10,0
Titik b = 0,424
Titik c = 0,00840
|
10
10
7
|
2.
|
12
x 104
|
12
|
Titik a = 10,8
Titik b = 0,440
Titik c = 0,288
|
11
4
7
|
3.
|
27
x 104
|
12
|
Titik a = 11,6
Titik b = 0,3
Titik c = 0,58
|
12
2
6
|

Gambar 2.4
Bentuk Sinyal pada Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh
b.
Analisis
Data
1)
Penyearah
Setengah Gelombang
a) Untuk
Resistor = 12000 Ω
I1 = 

= 

= 0,001 A
Vob = V0
– I1R0
R0 = 

= 

= 

= 10940 Ω
b) Untuk
Resistor = 120000 Ω
I2
= 

= 

= 0,0001 A
Vob = V0
– I1R0
R0 = 

= 

= 

= 115120 Ω
c) Untuk
Resistor = 270000 Ω
I1 = 

= 

= 0,000044 A
Vob = V0
– I1R0
R0 = 

= 

= 

= 258636,36 Ω
2)
Penyearah
Gelombang Penuh
a) Untuk
Resistor = 12000 Ω
Ø Titik
a (Skala 10)
Vpp =
x
x skala


10,0 = 2 x
x 10



=
0,5 Volt
Ø Titik
b (Skala 10)
Vpp =
x
x skala


0,424 = 2 x
x 10



= 0,0212 Volt
Ø Titik
c (Skala 7)
Vpp =
x
x skala


0,00840 = 2 x
x 7



=
0,0006 Volt
b) Untuk
Resistor = 120000 Ω
Ø Titik
a (Skala 11)
Vpp =
x
x skala


10,8 = 2 x
x 11



= 0,490909 Volt
Ø Titik
b (Skala 4)
Vpp =
x
x skala


0,440 = 2 x
x 4



= 0,055 Volt
Ø Titik
c (Skala 7)
Vpp =
x
x skala


0,288 = 2 x
x 7



= 0,020571 Volt
c) Untuk
Resistor = 270000 Ω
Ø Titik
a (Skala 12)
Vpp =
x
x skala


11,6 = 2 x
x 12



= 0,48 Volt
Ø Titik
b (Skala 2)
Vpp =
x
x skala


0,3 = 2 x
x 2



=
0,075 Volt
Ø Titik
c (Skala 6)
Vpp =
x
x skala


0,58 = 2 x
x 6



= 0,04833 Volt
2.
Pembahasan
Penyearah
merupakan alat yang igunakan untuk mengubah sumber arus bolak balik menjadi
sinyal sumber arus searah. Penyearah gelombang penuh dibuat menggunakan dua
buah dioda. Rangkaian penyearah gelombang penuh ini merupakan gabungan dua buah
penyearah setengah gelombang yang hidupnya bergantian setiap setengah siklus,
sehingga arus maupun tegangan rata-ratanya adalah dua kali dari penyearah
setengah gelombang.
Pada
praktikum ini kami melakukan dua perlakuan, yaitu pembebanan penyearah setengah
gelombang dan pembebanan pada penyearah gelombang penuh. Tegangan sumber yang
digunakan sebesar 12 Volt dan resistor yang digunakan yaitu resistor yang
hambatannya masing-masing adalah sebesar 12000 Ohm, 120000 Ohm dan 270000 Ohm.
Untuk perlakuan yang pertama yaitu pembebanan pada penyearah setengah
gelombang, tegangan yang diperoleh atau yang terukur pada multimeter secara berturut-turut
yaitu sebesar 1,06 Volt, 0,488 Volt dan 0,62 Volt. Pada perlakuan kedua yakni
pembebanan pada penyearah gelombang penuh, untuk resistor 12000 Ohm pada titik
a, b dan c diperoleh tegangan yang terukur pada multimeter secara
berturut-turut yaitu 10 Volt, 0,424 Volt dan 0,00840 Volt. Untuk resistor
120000 Ohm tegangannya secara berturut-turut yaitu 10,8 Volt, 0,440 Volt dan
0,288 Volt. Untuk resistor 270000 Ohm tegangannya yang diperoleh secara berturut-tut
yaitu sebesar 11,6 Volt, 0,3 Volt dan 0,58 Volt.
Berdasarka
analisis data, pada penyearah setengah gelombang untuk resistor 12000 Ohm
120000 Ohm dan 270000 Ohm arusnya yang diperoleh secara bertut-turut yaitu
0,001 Ampere, 0,0001 Ampere dan 0,000044 Ampere. Hambatan keluaran yang
dihasilkan secara berturut-turut yaitu
10940 Ohm, 115120 Ohm dan 258636,36 Ohm. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa
arus listrik berbanding terbalik dengan hambatan, dan hambatan berbanding lurus
dengan tegangan. Semakin besar hambatan resistor maka hambatan keluarannya juga
semkain besar.
Untuk
rangkaian penyearah gelombang penuh juga menggunakan tiga buah resistor seperti
pada penyearah setengah gelombang, namun pada rangkaian penyearah gelombang
penuh ini menggunakan dua buah dioada, sedangkan pada penyearah setengah
gelombang hanya menggunakan satu buah dioda. Pada penyearah gelombang penuh ini
berdasarkan analisis data untuk tiap resistor
dengan skalanya masing-masing, diperoleh div/skala nya secara
berturut-turut yaitu 0,5 Volt, 0,0212 Volt, 0,0006 Volt, 0,490909 Volt, 0,055
Volt, 0,0250571 Volt, 0,48 Volt, 0,075 Volt dan 0,04833 Volt. Dilihat dari
hasil pengamatan bahwa tegangan keluaran yang dihasilkan tidak sesuai dengan
teori, hal ini kemungkinan disebabkan oleh galat instrumen atau kerusakan alat
yang tidak bisa kita pungkiri.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa:
a. Agar
pada rangkaian bekerja sebagai penyearah setengah gelombang makakita memasang
satu buah dioda pada rangkaian, dan agar rangkaian bekerja sebagai penyearah
gelombang penuh.maka kita memasang dua buah dioda pada ragkaian.
b. Mengukur
tegangan AC dan DC pada penyearah tegangan bertapis untuk berbagai nilai beban
dan menggunakan teori dasar untuk menganalisa hasil pengukuran.
c. Saran
Saran
yang dapat kami sampaikan pada percobaan ini adalah sebagai berikut.
a.
Untuk pengelola laboratorium, agar memperbaiki
atau mengganti alat-alat laboratorium yang sudah rusak.
b.
Untuk asisten, agar ditingkatkan lagi
cara menjelaskannya pada saat membimbing.
c.
Untuk praktikan, agar tetap menjaga
kerapian alat-alat di laboratorium setelah melakukan praktikum dan tetap
menjaga kekompakan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2015. Penuntun Praktikum Elektronika
Dasar. Universitas Halu Oleo. Kendari.
Hui.
2000. A Bidirectional AC-DC Power Converter
with Power Factor Correction, IEEE Transaction on Power Electronics. Vol.
15 No. 5, September, p. 942-949
Kusmar
dan Rain. 2012. Elektronika Dasar. http://kusmar-penyerah (Rectifier)
gelombang_penuh_centertap (CT). html. Diakses tanggal 18 Mei 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar