SIMULASI RANGKAIAN
PENJUMLAH DAN PENGURANG TEGANGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE EWB 5.12
A. PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Penguat
operasional atau Op-Amp adalah rangkaian elektronik yang dirancang dan dikemas
secara khusus sehingga dengan menambahkan komponen luar sedikit saja dapat
dipakai untuk berbagal keperluan. Hingga kini, op-amp yang dibuat dan
komponen-komponen diskrit dan dikemas dalam rangkaian tersebut masih dirasakan
begitu mahal oleh para insinyur atau teknisi yang pernah menggunakannya. Namun,
kini dengan teknologi rangkaian terpadu (IC) yang telah ditingkatkan, op-amp
dalam bentuk kemasan IC menjadi jauh lebih murah dan amat luas pemakaiannya.
Dengan mengembangkan rangkaian Ripple
Carry Adder yaitu
dengan jalan menambahkan beberapa gerbang AND dan EX-OR didepannya sehingga memungkinkan
rangkaian aturan-aturan penjumlaan biangan biner digunakan untuk operasi
penjumlahan dan pengurangan, maka rangkaian tersebut disebut Rangkaian Penjumlah-Pengurang.
Rangkaian
penjumlah atau rangkaian adder adalah
rangkaian penjumlah yang dasar rangkaiannya adalah rangkaian inverting
amplifier dan hasil outputnya adalah
dikalikan dengan penguatan seperti pada rangkaian inverting. Rangkaian
pengurang ini berasal dari rangkaian inverting
dengan memanfaatkan masukan non-inverting,
sehingga persamaannya menjadi sedikit ada perubahan. Untuk Operasi penjumlahan,
masukan tak membalik dari op-amp dihubungkan dengan tanah sedangkan tegangan
masukan yang akan dijumlah diumpankan pada masukan membalik. Pada operasi
pengurangan atau penguat diferensial, dengan mengumpankan isyarat pada masukan
tak-membalik akan didapat selisih keduanya (Robby, 2013).
Elektronic Workbench
merupakan software komputer
yang dibuat untuk memudahkan para desainer dalam merancang berbagai rangkaian elektronik.
Software ini juga dapat digunakan untuk menguji kinerja berbagai rangkaian
elektronik yang telah dimuat pada banyak pustaka. Apakah rangkaian tersebut
sudah dapat dioperasikan atau masih perlu dimodifikasi. Dengan demikian
penggunaan software EWB juga berguna dalam mengatasi kegagalan-kegagalan dalam perancangan
alat/rangkaian elektronik sebelum alat
tersebut dibuat secara permanen.rangkaian dapat dibuat pada layar editor
dan dapat dioperasikan langsung. Kegagalan dalam perancangan dapat diatasi
dengan mengubah nilai-nilai komponen sesuai dengan hasil yang diharapkan (Anonim, 2015).
Berdasarkan
uraian di atas, untuk lebih mengetahui tentang rangkaian penjumlah dan
pengurang tegangan maka kami melakukan percobaan ini yaitu menyusun rangkaian
Op-Amp sebagai rangkaian penjumlah dan pengurang.
2.
Tujuan
Tujuan praktikum pada percobaan rangkaian penjumlah dan
pengurang tegangan ini adalah sebagai berikut.
a. Menyusun
rangkaian op-amp sebagai rangkaian penjumlah
menggunakan EWB.
b. Menyusun
rangkaian op-amp sebagai rangkaian pengurang.
B.
LANDASAN
TEORI
Pengurang
operasional penjumlah adalah menggabungkan dua sinyal analog atau lebih menjadi
satu keluaran. Setiap masukan diperkuat dengan faktor keluarannya, dimana
keluaran adalah jumlah masukan yang diperkuat. Jika semua perolehan skanal sama
dengan satu, keluaran sama dengan jumlah masukan. Pada pencampuran, penguat
penjumlah dapat memperkuat dan menggabungkan sinyal suara. Pengikut tegangan
memiliki perolehan tegangan kalang tertutup. Sebesar satu dan bandwith sebesar funity. Rangkaian ini berguna untuk interfase antara sumber
impedansi dan beban impedansi rendah (Malvino, 2004).
Op-amp
sering digunakan sebagai penjumlah berbagai input sinyal. Berikut ini adalah
gambar dari summing amplifier.

Gambar 7.1
Rangkaian Summing Amplifier
Rangkaian
summing amplifier mempunyai penguatan
tegangan sebanyak dua penguatan tegangan. Untuk penguatan tegangan 1 adalah
sebagai berikut:

Untuk penguatan
tegangan 2 adalah sebagai berikut:

Penguatan tegangan
total dari summing amplifier adalah
sebagai berikut:

(Widodo, 2004).
Dalam gambar berikut resistor
diganti dengan kondensator.


Gambar 7.2 Rangakaian Deferensiator
Disini
tetap terdapat umpan balik negatif melalui resistor
, maka prinsip bumi semu tetap
berlaku, hanya dalam rangkaian seri sekarang satu komponen adalah kondesator
bukan resistor. Tetapi tidak ada arus yang masuk ke dalam op-amp, maka arus
resistor
sama dengan arus dalam kondensator C. Karena prinsip
bumi semu, maka voltase output sama dengan voltase pada resistor
dan voltase pada kondesator sama dengan nilai
negatif dari voltase input Rangkaian penjumlah atau rangkaian adder adalah
rangkaian penjumlah yang dasar rangkaiannya adalah rangkaian inverting amplifier dan hasil outputnya adalah dikalikan dengan penguatan
seperti pada rangkaian inverting.
Pada dasarnya nilai outputnya adalah jumlah dari penguatan masing-masing dari inverting,
seperti :



Bila Rf = Ra = Rb = Rc, maka persamaan menjadi :
Vo = -(Va +Vb +Vc)
.................................................................... (7.4)
Tahanan Rom gunanya adalah untuk meletak titik
nol supaya tepat, terkadang tanpa Rom
sudah cukup stabil. Maka rangkaian ada yang tanpa Rom juga baik hasilnya. Rangkaian penjumlah dengan menggunakan
noninverting sangat suah dilakukan karena tegangan yang diparalel akan menjadi
tegangan terkecil yang ada., sehingga susah terjadi proses penjumlahan
(Blocher, 2005).
Penamaan penguat operasional memang cocok karena penguat
ini dapat digunakan untuk operasi matematika. Pada eksperimen sebelumnya telah
kita lihat bagaimana opamp berfungsi sebagai penguat atau secara matematika
sebagai pengali. Pada bagian ini akan kita pelajari op-amp sebagai operasi
matematika penjumlah dan pengurang. Untuk operasi penjumlah, masukan tak
membalik dari op-amp dihubungkan dengan tanah sedangkan tegangan masukan yang
akan dijumlah diumpankan pada masukan membalik. Pada operasi pengurangan atau
penguat diferensial, dengan mengumpankan isyarat pada masukan tak-membalik dan
membalik akan didapat selisih keduanya (Anonim, 2014).
C. METODE
PRAKTIKUM
1. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum rangkaian penjumlah dan
pengurang tegangan dapat dilihat
pada Tabel 7.1 berikut:
Tabel 7.1 Alat dan Bahan Praktikum Rangkaian Penjumlah dan Pengurang Tegangan
No.
|
Alat
dan Bahan
|
Fungsi
|
1.
|
Komputer
|
Untukmemfungsikan software EWB 5.12
|
2.
|
Software EWB 5.12
|
Untuk menguji rangkaian listrik
|
2. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum rangkaian penjumlah
tegangan dan pengurang adalah sebagai berikut :
a.
Meng-on-kan komputer hingga editor windows tampak pada layar.
b.
Mengarahkan
mouse pada software EWB 5.12, mengangtifkan dengan mengklik mouse 1 kali dan
menekan “enter” pada keyboard.
c.
Menyusun rangkaian OP-Amp integrator seperti pada Gambar 7.3.
d.
Membuat rangkaian isyarat
masukan sinusoida tegangan masukan (Vi1) dan tegangan keluaran (Vi2) dengan menggunakan rangkaian
pembagi tegangan dengan sumber isyarat AC dari function Generator (FG) pada
frekuensi 1 KHz seperti pada gambar. Memeriksa osiloskop serta mengamati tegangan masukan (Ch.1)
dan tegangan keluaran (Ch.2) berubah dengan adanya perubahan pada Ra dan Rb.
Lalu mengatur amplitudo sumber (FG) dan Ra dan Rb agar
dapat menghasilkan Vi1 = Vi2 = 40 mVpp.
![]() |

Gambar
7.4 Rangkaian Sumber
Isyarat Masukan
e. Menghubungkan
sumber x dan y pada gambar diatas
kesumber Vi1 dan Vi2 pada rangkaian di bawah.
f. Menyusun rangkaian
OP-Amp seperti pada gambar. Pencatu daya
µA741 dibuat dengan memasang sumber DC variabel.
![]() |

Gambar
7.6 Rangkaian Sumber Isyarat Masukan
untuk Rangkaian Pengurang
g. Membuat
rangkaian isyarat masukan menggunakan rangkaian pembagi tegangan dengan sumber
isyarat masukan mengguanakan rangkaian pembagi tegangan dengan sumber isyarat
AC dari FG pada frekuensi 1 kHz.
h. Membuat
rangkaian isyarat masukan menggunakan rangkaian pembagi tegangan dengan sumber
isyarat AC dari function generator (FG) pada frekuensi 1 kHz. Seperti halnya
pada langkah 2, Ra dan Rb diambil dari potensiometer.
i. Menghubungkan
X dan y pada rangkaian gambar 3 ke sumber Vi+ vdan Vi
D. HASIL
DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengamatan
a. Bentuk
Gelombang Rangkaian Penjumlah Tegangan
|
|

Gambar 7.7 Isyarat Masukan (Vin) dan Isyarat Keluaran (Vout)
Rangkaian Penjumlah Tegangan
b. Bentuk
Gelombang Rangkaian Pengurang Tegangan
|
|

Gambar
7.8 Isyarat Masukan (Vin) dan Isyarat
Keluaran (Vout) Rangkaian Pengurang Tegangan
c.
Analisis Data
1)
Rangkaian Penjumlah
Tegangan
Av = 

= 

= kali
2)
Rangkaian Pengurang
Tegangan
Av = 

= 

= kali
2.
Pembahasan
Pada
percobaan ini kami
menyusun rangkaian Op-Amp sebagai rangkaian penjumlah tegangan dan sebagai rangkaian
pengurang tegangan dengan menggunakan aplikasi
software EWB 5.12 di komputer. Pada rangkaian penjumlah tegangan fasa gelombang
isyarat masukan yang terbentuk berupa gelombang sinusoidal dan fasa gelombang
isyarat keluaran yang terbentuk berupa gelombang sinusoidal yang lebih lonjong.
Pada rangkaian pengurang tegangan fasa gelombang isyarat masukan yang terbentuk
berupa gelombang sinusoidal dan fasa gelombang isyarat keluaran yang terbentuk
berupa gelombang sinusoidal yang lebih datar.
Pada rangkaian penjumlahan tegangan, untuk bentuk
gelombang yang dihasilkan melalui tampilan pada layar editor
adalah berupa gelombang sinusoidal
dan gelombang masukan (Vin) sebesar 719,6451 mV
dan gelombang
keluaran (Vout)
sebesar -736,0010. Menurut teori bahwa
dalam rangkaian penjumlah tegangan, isyarat
keluaran dan masukannya sefasa, dan dari
hasil pengamatan yang diperoleh sesuai dengan teori, dimana gelombang masukan
yang dihasilkan sefasa dengan gelombang keluarannya.
Hal ini menunjukkan dalam percobaan ini
telah berhasil membuktikan teori yang ada.
Untuk rangkaian pengurang tegangan,
bentuk gelombang masukannya berbentuk sinusoidal dan
gelombang keluarannya juga berbentuk
sinusoidal. Besar tegangan yang dihasilkan melalui tampilan pada layar editor tampak
yaitu
gelombang masukan (Vin) sebesar 524,2310 mV
sedangkan gelombang
keluaran (Vout)
sebesar -54.8498 mV.
Hal ini sesuai dengan teori bahwa penguat operasional berfungsi untuk menguatkan
tegangan.
E. PENUTUP
1.
Kesimpulan
Kesimpulan
pada praktikum rangkaian penjumlah tegangan dan pengurang adalah sebagai
berikut:
a.
Op-Amp sebagai
rangkaian penjumlah disusun dengan menggabungkan dua sinyal analog atau lebih
menjadi satu keluaran. Dimana perolehan setiap masukan besarnya ditentukan oleh
rasio resistansi umpan balik terhadap resistansi masukan yang sesuai.
b.
Op-Amp sebagai
rangkaian pengurang disusun dengan mengurangi dua tegangan masukan untuk
menghasilkan tegangan keluaran yang sama dengan perbedaaan anatara tegangan
dan
.


2.
Saran
Saran
yang dapat kami sampaikan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk pengelola laboratorium, agar mengganti alat-alat
laboratorium yang sudah rusak.
b. Untuk asisten, cara asisten dalam
memberikan praktikan sudah bagus dalam membimbing jalannya praktikum.
c. Untuk praktikan, agar lebih aktif dalam praktikum dan
tetap menjaga kekompakan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2014. Penuntun Praktikum Elektronika
Dasar II. Universitas Halu Oleo. Kendari.
Blocher.
2004. Dasar Elektronika. PT. Andi.
Yogyakarta.
Ikabuh.
2012. Tugas Osiloskop. http://ikabuh.files.wordpress.com/2012/02/tugas-osiloskop.pdf.
Diakses 27 Mei 2014
Malvino.
2004. Prinsip-prinsip Elektronika.
Salemba Teknika. Yogyakarta
Robby.
2013. Op-Amp. http://robby.c.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files /2013/2 Op-amp.pdf. Diakses 27 Mei 2014.
Ubaidillah. 2010. Penguat Operasional (OP-AMP). http://www.share-
pdf.com/22e8d8dee06f455798fc9b2109e7ee6d/PENGUAT-OPRASIONAL-OP-AMP.pdf. Diakses 27
Mei 2014.
Widodo.
2004. Elektronika Digital dan
Mikroprosesor. PT. Andi. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar