Selasa, 30 Juni 2015

LAPORAN PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI DAN PENENTUAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE GERAK OSILASI PADA PEGAS



PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI DAN PENENTUAN KONSTANTA PEGAS DENGAN METODE GERAK OSILASI PADA PEGAS
A.  PENDAHULUAN
1.    LatarBelakang
Sering kali kita mendengar kata pegas, konstanta, dan percepatan gravitasi bumi, tapi biasanya kita lupa dimana kita dapatkan getaran tersebut. Getaran adalah suatu gerak bolak-balik disekitar kesetimbangan. Kesetimbangan disini maksudnya adalah keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak  ada gaya yang bekerja pada benda tersebut.
Percepatan gravitasi (g) didalam mekanika Newton adalah besaran turunan yang sangat berpengaruh lebih-lebih pada aplikasi Geofisika, dimana didalam menentukan kandungan minyak dalam bumi, faktor gravitasi setempat sangat mempengaruhi.
Kita ketahui dimana saja getaran pegas itu terjadi tapi kita tidak tahu kenapa bias seperti itu, reaksi apa yang terjadi dan apa manfaatnya dalam hidup ini. Kita juga ketahui bahwa gaya gravitasi bumi merupakan gaya tarik bumi, namun kita tidak tahu hubungannya dengan konstanta pegas. Untuk  mengetahui lebih jelasnya maka kita melakukan sebuah praktikum tentang penentuan percepatan gravitasi bumi dan penentuan konstanta pegas dengan metode gerak osilasi pada pegas.
2.    Tujuan Percobaan
Adapun tujuan pada percobaan ini, yaitu sebagai berikut:
a. Menentukan percepatan gravitasi bumi dengan metode gerak osilasi pada pegas,
b. Menentukan besarnya nilai konstanta pegas dengan metode gerak osilasi pada pegas.
c. Menyelidiki pengaruh pegas tunggal satu, pegas tunggal dua, pegas tunggal satu dan dua yang disusun secara seri., dan pegas tunggal satu dan dua yang disusun secara paralel terhadap periode osilasi.
d. Menyelidiki pengaruh massa benda terhadap besarnya nilai konstanta pegas.

B.  Kajian Teori
Setiap benda selalu mempunyai besaran khas disebut massa, yang menentukan besar kecilnya interaksi antara benda tersebut dengan benda lain. Interaksi antara dua benda bermassa dijelaskan oleh Hukum Grafitasi Universal. Hukum ini menyatakan bahwa gaya yang bekerja pada sebuah partikel titk bermassa M sebanding dengan massa masing-masing partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua partikel tersebut. Arah gayanya adalah tarik-menarik sepanjang garis hubung kedua partikel tersebutyang dituliskan sebagai :
F = G           .......................................................................................  (5.1)
G adalah konstanta umum gravitasi yang besarnya G = 6,6720 -11 Nm2kg2. Gaya ini selalu tarik-menarik, ditunjukan oleh vektor satuan ( r ), khusunya bila M adalah bumi, maka gaya F disebut berat benda dan biasanya diberi simbol W. Bila benda hanya berada disekitar permukaan bumi, maka r dapat dikatakan sebagai jari-jari bumi, sehingga besaran-besaran GM/r2 sepenuhnya bergantung kepada besaran bumi, sehingga dapat dituliskan sebagai :
W = mg ( -j )      ........................................................................................  (5.2)
Vektor satuan r kita ganti dengan ( -j ) untuk menggantikan bahwa arah percepatan kebawah (ke pusat bumi). Bila pegas terus menerus ditarik maka pada suatu saat bila tarikannya kita hilangkan ternyata pegas tersebut tidak kembali kebentuk semula. Hal ini disebabkan oleh sifat elastisistas dari pegas tersebut telah hilang. Bahkan bila pegas ditarik terus-menerus suatu saat pegas tersebut akan putus. Dengan demikian dapat dikatakn bahwa benda yang elastis mempunyai batas elastisitasdan bila diberikan gaya terus menerus yang melewati batas elastisitasnya benda tersebut akan patah atau putus
(Nolan, 1993).
     Bila suatu benda dikenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut dihilangkan,maka benda akan kembali ke bentuk semula, berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat kembali ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Contoh benda elastis adalah karet ataupun pegas. Bila pegasditarik melebihi batasn tertentu maka benda itu tidak akan elastis lagi. Mosdulus Elastisitas adalah perbandingan antara tegangan dan regangan. Modulus ini dapat disebut dengan sebutan Modulus Young. Tegangan (Stress) adalah gaya per satuan luas penampang. Satuan tegangan adalah N/m. Regangan (Strain)adalah perbandingan antara pertambahan panjang suatu batangterhadap panjang awal mulanya bila batang itu diberi gaya.
Dua pegas atau lebih dirangkai seri:
Besar Konstanta pegas pengganti, pada rangkaian seri :

Gambar 5.1. Susunan Seri Dua Pegas
 =  +  + .....
k = konstanta pegas pengganti dalam N/m
k = konstanta pegas 1 dalam N/m
k = konstanta pegas 2 dalam N/m






Dua pegas atau lebih disusun paralel
:
Gambar 2. Susunan Paralel dua Pegas
( Young, 2008).
Berdasarkan hukum II Newton, benda berada dalam keadaan setimbang jika gaya total = 0. Gaya yang bekerja pada benda yang digantung adalah gaya pegas (F0 = -kx0) yang arahnya ke atas dan gaya berat (w = mg) yang arahnya ke bawah. Total kedua gaya ini sama dengan nol. Resultan gaya yang bekerja pada titik kesetimbangan = 0. Hal ini berarti benda diam alias tidak bergerak.  Jika kita meregangkan pegas (menarik pegas ke bawah) sejauh x, maka pada keadaan ini bekerja gaya pegas yang nilainya lebih besar dari pada gaya berat, sehingga benda tidak lagi berada pada keadaan setimbang. Total kedua gaya ini tidak sama dengan nol karena terdapat pertambahan jarak sejauh x (Sears, 1987).


C.  METODE PRAKTIKUM
1.    Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Alat dan Bahan Percobaan 5
No.
Nama Alat dan Bahan
Kegunaan
1.
Pegas
Sebagai bahan amatan.
2.
Stopwatch
Untuk mengukur waktu osilasi.
3.
1 set statif
Sebagai tempat penggantung pegas.
4.
Mistar
Untuk mengukur pertambahan panjang pegas.
5.
Beban tambahan
Sebagai pemberat.


2.    Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
a.    Penentuan percepatan dan  Konstanta  gravitsi bumi dengan gerak osilasi pada pegasPegas dengan Metode gerak Osilasi pada Pegas.
1)   Menyediakan semua alat praktikum yang akan digunakan
2)   Menyusun alat seperti pada gambar berikut :
Gambar 5.3. Susunan Alat-alat percobaan 5
3)   Menggantungkan pegas pada statif yang disediakan.
4)   Mengukur panjang pegas sebelum diberi beban (xo).
5)   Menggantungkan sebuah beban dengan massa 50 gram pada pegas. Kemudian mengamati perubahan panjangnya.
6)   Mengukur pertambahan panjang pegas setelah diberi beban (x1).
7)   Mengukur pertambahan panjang pegas setelah diberi beban (Δx).
8)   Melepaskan beban yang berada ditelapak tangan sehingga beban tersebut akan berputar bersamaan dengan menekan stopwatch.
9)   Menghitung jumlah waktu yang diperlukan dengan getaran 30 kali.
10)    Melakukan langkah 5-6 untuk masing-masing beban 100 gram, 150 gram, dan 200 gram.

b.    Penentuan konstanta pegas dengan metode gerak osilasi pada pegas
1)   Untuk pegas tunggal satu.
a)    Menggantung pegas tunggal pada statif yang tersedia.
b)   Menggantung beban 50 gram pada pegas, kemudian melepaskan bersamaan dengan menekan tombol stopwatch.
c)    Mengukur waktu untuk 30 kali getaran dengan menggunakan stopwatch sebanyak 3 kali pengukuran, setelah pegas tersebut berhenti berayun, lalu mengamati pertambahan panjangnya ( x ).
d)   Melakukan langkah 3–4 untuk beban 100 gram,150 gram dan 200 gram.
e)    Menetukan waktu rata-rata (t) yang diperlukan untuk 30 kali getaran untuk masing-masing beban.
2)   Untuk pegas tunggal dua.
a)    Menggantung pegas tunggal dua pada statif  yang tersedia.
b)   Menggantungkan beban 50 gram pada pegas, kemudian melepaskan bersamaan dengan menekan tombol stopwatch.
c)    Mengukur waktu untuk 30 kali getaran dengan menggunakan stopwatch sebanyak 3 kali pengukuran, lalu mengamati pertambahan panjangnya ( .
d)   Melakukan langkah 3 – 4 untuk beban 100 gram,150 gram dan 200 gram.
e)    Menentukan rata-rata waktu (t) yang diperlukan untuk 30 kali getaran untuk masing-masing.
f)    Untuk pegas tunggal satu dan dua disusun secara seri.
g)   Merangkai pegas tunggal satu dan dua secara seri pada statif yang tersedi.
h)   Menggantung beban 50 gram pada pegas, kemudian melepaskan bersamaan dengan menekan tombol stopwatch.
i)     Mengukur waktu untuk 30 kali getaran dengan menggunakan stopwatch sebanyak 3 kali pengukuran, setelah pegas tersebut berhenti berayun, lalu mengamati pertambahan panjangnya (
j)     Melakukan langkah 3–4 untuk beban 100 gram,150 gram, dan 200 gram.
k)   Menentukan rata-rata waktu (t) yang diperlukan untuk 30 kali getaran untuk masing-masing beban.


3)   Untuk pegas tunggal satu dan dua secara paralel.
a)    Merangkai pegas tunggal satu dan dua secara paralel pada statif yang tersedia.
b)   Menggantung beban 100 gram pada pegas, kemudian melepaskan bersamaan dengan menekan tombol stopwatch.
c)    Mengukur waktu untuk 30 kali getaran dengan menggunakan stopwatch sebanyak 3 kali pengukuran, setelah pegas tersebut berhenti berayun, lalu mengamati pertambahan panjangnya (
d)   Melakukan langkah  bc untuk beban 100 gram, 150 gram dan 250 gram.
e)    Menentukan rata-rata waktu (t) yang diperlukan untuk masing-masing beban.











D.  HASIL DAN PEMBAHASAN
1.    Hasil
a.    Data Pengamatan
1)   Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi dengan Metode Gerak Osilasi pada Pegas.
Data pengamatan pada penentuan percepatan gravitasi bumi dengan metode gerak osilasi pada pegas dapat dilihat pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2. Data pengamatan penentuan percepatan gravitasi bumi dengan metode gerak osilasi pada pegas
No.
M (kg)
Δx(m)
N
t(s)
t1(s)
t2(s)
t3(s)
1.
0,05
0,015 
30
14,2
12,62
14,45
13,576
2.
0,1
0,053
30
18,9
19
18,83
18,91
3.
0,15
0,111
30
23
23,26
23,33
23,196
4.
0,2
0,156
30
26,4
26,12
39
26,30










2)   Penentuan Konstatnta Pegas dengan Metode Gerak Osilasi pada Pegas
a)    Pegas Tunggal Satu 
Data pengamatan penentuan konstanta pegas dengan metode gerak osilasi pada pegas tunggal satu dapat dilihat pada Tabel 5. 3.
Tabel 5.3. Data pengamatan penentuan konstanta pegas dengan metode gerak osilasi pegas tunggal 1.
No.
m (kg)
Δx(m)
N
t(s)
t1(s)
t2(s)
t3(s)
1.
0,05
0,015 
30
14,2
12,62
14,45
13,576
2.
0,1
0,053
30
18,9
19
18,83
18,91
3.
0,15
0,111
30
23
23,26
23,33
23,196
4.
0,2
0,156
30
26,4
26,12
39
26,30

b)   Pegas Tunggal Dua
Data pengamatan penentuan konstanta pegas dengan metode gerak osilasi  pada pegas tunggal dua dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4. Data pengamatan penentuan konstanta pegas dengan metode gerak osilasi  pada pegas tunggal dua.
No.
m (kg)
Δx(m)
N
t (s)
t1(s)
t2(s)
t3(s)
1.
0,05
0,012
30
13
12,67
12,75
12,806
2.
0,1
0,056
30
20,3
20,14
20,5
20,313
3.
0,15
0,107
30
22,9
22,94
23,14
22,99
4.
0,2
0,152
30
26,3
26,31
26,22
26,276





c)    Pegas Tunggal Satu dan Dua Disusun  Seri
Data pengamatan penentuan konstanta pegas dengan metode gerak osilasi  pada pegas tunggal satu dan dua disusun seri dapat dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Data pengamatan penentuan konstanta pegas dengan metode gerak osilasi  pada pegas tunggal satu dan dua disusun seri.
No.
m (kg)
Δx (m)
N
t (s)
t1(s)
t2(s)
t3(s)
1.
0,05
0,048
30
20,6
20,71
20,94
20,75
2.
0,1
0,148
30
27,7
27,66
27,44
27,6
3.
0,15
0,247
30
33,3
33,68
33,13
33,37
4.
0,2
0,345
30
38,7
38,55
38,64
38,63

d)   Pegas Tunggal Satu dan Dua Disusun Paralel
Data pengamatan penentuan konstanta pegas dengan metode gerak osilasi  pada pegas tunggal satu dan dua disusun paralel dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Data pengamatan penentuan konstanta pegas dengan metode gerak osilasi  pada pegas tunggal satu dan dua disusun paralel.
No.
m (kg)
Δx (m)
N
t (s)
t1(s)
t2(s)
t3(s)
1.
0,1
0,014
30
13,2
13
13,4
13,2
2.
0,15
0,041
30
16,2
16,54
16,64
16,46
3.
0,2
0,063
30
17,3
17,31
17,14
17,25
4.
0,25
0,091
30
18,1
19,21
19,02
19,113




b.   Analisis Data
1)   Penentuan percepatan gravitasi bumi dengan metode gerak osilasi pada pegas
a)    Menentukan frekuensi
f =  
=  
= 2,21 Hz
b)   Menentukan periode
T =  
 =  
 = 0,45 s
c)    Menentukan nilai konstanta pegas secara teori
k =  
 =  
 = 9,74 kg/s2
d)   Menentukan nilai gravitasi bumi
g =   
=   
= 2,92 m/s2


Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5.7. Analisis Data Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi dengan Metode Gerak Osilasi pada Pegas
No.
m (kg)
N
t (s)
∆x (m)
f (Hz)
T (s)
K (N/m)
g (m/s2)
1.
0,05
30
13,58
0,015
2,21
0,45
9,74
2,92
2.
0,1
30
18,91
0,053
1,6
0,62
9,93
5,26
3.
0,15
30
23,196
0,111
1,3
0,77
9,98
7,4
4.
0,2
30
26,30
0,156
1,14
0,88
10,26
8,01

2)   Penentuan konstanta pegas dengan metode gerak osilasi pada pegas
a)    Pegas tunggal satu
(1) Menentukan frekuensi
f =  
=  
= 2,21Hz
(2) Menentukan periode
T =  
 =  
 = 0,45 s


(3) Menentukan nilai konstanta pegas
k =  
 =  
 = 9,74 kg/s2                 
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 5.8 berikut.
Tabel 5.8. Penentuan Konstanta Pegas Tunggal Satu
No.
m (kg)
∆x (m)
N
f (Hz)
T (s)
K (N/m)
1.
0,05
0,015
30
13,58
2,21
0,45
9,74
2.
0,1
0,053
30
18,91
1,6
0,62
9,93
3.
0,15
0,111
30
23,19
1,3
0,77
9,98
4.
0,2
0,156
30
26,30
1,14
0,88
10,26

b)   Pegas tunggal 2
(1) Menentukan Frekuensi
f =  
=  
= 2,34 Hz



(2) Menentukan Periode
T =  
 =  
 = 0,43 s
(3) Menentukan Nilai Konstanta Pegas
k =  
 =  
 = 10,66 kg/s2
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 5.9 berikut.
Tabel 5.9. Analisis Data Penentuan Konstanta Pegas Tunggal Dua
No.
 m (kg)
∆x (m)
N
tˉ (s)
f (Hz)
T (s)
k (N/m)
1.
0,05
0,012
30
12,8
2,34
0,43
10,66
2.
0,1
0,056
30
20,31
1,48
0,68
8,53
3.
0,15
0,107
30
22,99
1,31
0,77
9,98
4.
0,2
0,152
30
26,27
1,14
0,88
10,19








c)    Pegas tunggal satu seri dengan pegas tunggal 2

(1) Menentukan frekuensi
f =  
=  
= 1,45 Hz
(2) Menentukan periode
T =  
 =  
 = 0,69 s
(3) Menentukan nilai konstanta pegas
k =  
=  
= 4,14 kg/s2
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 5.10 berikut.
Tabel 5.10. Analisis Data Penentuan Konstanta Pegas Secara Seri
No.

m (kg)
∆x (m)
N
tˉ (s)
f (Hz)
T (s)
k (N/m)
1.
0,05
0,048
30
20,75
1,45
0,7
4,14
2.
0,1
0,148
30
27,6
1,09
0,92
4,66
3.
0,15
0,273
30
33,37
0,89
1,12
4,72
4.
0,2
0,345
30
38,63
0,78
1,28
4,81

d)   Pegas Tunggal Satu Paralel Pegas Tunggal Dua
(1) Menentukan frekuensi
f =  
=  
= 2,27 Hz
(2) Menentukan periode
T =  
 =  
 = 0,44 s
(3) Menentukan nilai konstanta pegas
k =  
=  
= 20,37 kg/s2




Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 5.11 berikut.
Tabel 5.11. Analisis Data Penentuan Konstanta Pegas Secara Paralel
No.
m (kg)
∆x (m)
N
tˉ (s)
f (Hz)
T (s)
k (N/m)
1.
0,1
0,014
30
13,2
2,27
0,44
20,37
2.
0,15
0,041
30
16,46
1,82
0,55
19,56
3.
0,2
0,063
30
17,25
1,74
0,57
24,28
4.
0,25
0,091
30
19,113
1,57
0,64
24,07

3)   Penentuan Konstanta Pegas Secara Teori
a)    Paralel
kp = k + k
 = 9,93 + 8,53
 = 18,46 N/m
Dengan cara yang sama unutuk data selanjutnya dapat dilhat pada Tabel 5.12.
Tabel 5.12. Penentuan Konstanta Analisis Data Pegas Paralel Secara Teori
No.

m (kg)
N
k  (N/m)
k (N/m)
kparalel (N/m)
1.
0,1
30
9,93
8,53
18,46
2.
0,15
30
9,98
9,98
19,96
3.
0,2
30
10,26
10,19
20,45

b)   Seri
 =  +
 =
=
=
= 0,196478 N/m
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 5.13.
Tabel 5.13. Penentuan Konstanta Analisis Data Pegas Seri Secara Teori
No.
 m (kg)
N
k (N/m)
k (N/m)
k (N/m)
1.
0,05
30
9,74
10,66
0,196478
2.
0,1
30
9,93
8,53
0,217939
3.
0,15
30
9,98
9,98
0,2004008
4.
0,2
30
10,26
10,19
0,1956013

4)   Grafik Hubungan Massa Benda dengan Pertambahan Panjang Pegas
a)    Pegas Tunggal 1
Gambar 5.4. Grafik Hubunagan Antara Massa dan Pertambahan Panjang Pegas pada Pegas Tunggal 1





b)   Pegas Tunggal 2
Gambar 5.5. Grafik Hubunagan Antara Massa dan Pertambahan Panjang Pegas pada Pegas Tunggal 2

c)    Pegas Seri
Gambar 5.6. Grafik Hubunagan Antara Massa dan Pertambahan Panjang Pegas pada Pegas Seri






d)   Pegas Paralel
Gambar 5.6. Grafik Hubunagan Antara Massa dan Pertambahan Panjang Pegas pada Pegas Seri


2. Pembahasan
     Gerak harmonik sederhana atau getaran dapat didefinisikan sebagai subjek dari gaya yang proporsional untuk mengganti partikel tetapi berada didepan lambang atau tanda. Jika beban ditarik dari kedudukan setimbang lalu dilepaskan maka benda berada diujung pegas akan bergeser keatas atau kebawah. Gerak seperti ini disebut gerak periodik atau getaran.
Berdasarkan Hukum Hooke, apabila sebuah pegas dikenai sebuah gaya maka pegas akan mengalami pertambahan panjang. Pertambahanpanjang tersebut berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada pegas tersebut. Jika pada pegas digantungkan sebuah beban maka gaya yang bekerja pada pegas tersebut adalah gaya berat dimana gaya berat tersebut dipengaruhi oleh massa dan percepatan gravitasi bumi. Sehingga, persamaannya menjadi massa benda dikali percepatan gravitasi bumi sama dengan konstanta pegas dikali pertambahan panjang pegas. Selain itu, dengan menggetarkan beban pada pegas maka periodenya dapat diukur yang persamaannya adalah periode sama dengan dua phi akar massa dibagi dengan konstanta pegas.
Dalam percobaan ini telah dilakukan percobaan penentuan percepatan gravitasi bumi dan konstanata pegas dengan metodde gerak osilasi pada pegas. Berdasarkan data pengamatan dan analisis data diperoleh hasil bahwa percepatan gravitasi bumi sangat dipengaruhi oleh massa. Dengan massa yang berbeda dan jumlah getaran yang sama ternyata percepatan gravitasi yang paling besar atau paling mendekati sembilan koma delapan adalah pegas yang diberi beban paling besar. Gaya yang diperlukan untuk merenggangkan sebuah pegas tergantung pada keelastisan pegas itu sendiri. Semaki elastis sebuah pegas maka semakin kecil gaya yang diperlukan, sebaliknya semakin kaku sebuah pegas maka semakin besar pula gaya yang diperlukan untuk merenggangkannya.
Konstanta pegas ditentukan dengan membandingkan gaya yang diberikan kepada pegas dengan pertambahan panjang pegas. Berdasarkan hasil pengamatan semakin berat massa yang digantungkan pada pegas maka semakin besar konstanta pegas, sebaliknya semakin kecil berat beban yang digantungkan pada pegas maka semakin kecil pula nilai konstanta pegasnya.
Hasil analisis data untuk percobaan penentuan percepatan gravitasi bumi diperoleh bahe]wa pegas dengan beban 0,05 kg memiliki percepatan gravitasi sebesar 3 m/s2, pegas dengan beban 0,1 kg memiliki percepatan gravitasi bumi 5,2 m/s2, pegas dengan beban 0,15 kg memiliki percepatan gravitasi bumi 7,4 m/s2, dan pegas dengan beban 0,2 kg memilki percepatan gravitasi sebesar 7,94 m/s2.
Selanjutnya untuk percobaan penentuan konstanta pegas diperoleh hasil yang menunjukan bahwa antara percobaan dan teori saling berlawanan atau menyimpang. Berdasarkan teori untuk penentuan konstanta pegas yang disusun seri dirumuskan dengan konstanta sama dengan k1 dikali k2 di bagi k1 di tambah k2. Sebagai contoh kita ambil pegas satu dengan massa 0,05 kg dan konstanta pegas 9,86 N/m2 dan pegas dua dengan massa yang sama dan kostanta pegas 2,6 N/m2. Jika kita masukan rumus tersebut untuk mengolah data diatas maka diperoleh nilai konstanta pegas seri yaitu 2,06 N/m2, sedangkan berdasarkan praktek nilai konstanta pegas seri adalah 4,026 N/m2, begitu pula dengan pegas bermassa yang lain memperoleh hasil yang berlawanan dengan teori.
Kemudian yang disusun paralel berdasarkan teori dirumuskan dengan konstanta paralel sama dengan k1 ditambah k2, dengan menggunakan contoh yang sama seperti pegasa seri yang telah diuraikan diatas apabila data tersebut dimasukan pada rumus konstanta paralel maka diperoleh konstanta pegas secara teori 12,46 N/m2, sedangkan secara praktek diperoleh niai konstanta pegas sebesar 20,37 N/m2, demikian pula dengan data yang lain diperoleh hasil yang berlawanan antara praktek dan teori.
Perbedaan antara hasil praktek dan teori bisa terjadi karena beberapa faktor, diantaranya adalah peralatan praktikum sudah tidak layak laggi terutama pegasnya atau kesalahan praktikan dalam melakukan pengukuran. Berdasarkan grafik hubungan antara massa benda dengan pertambahan panjang pegas dapat kita ketahui bahwa massa benda berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas. Baik pada pegas tunggal satu, pegas tunggal dua, pegas yang disusun seri, maupun pegas yang disusun paralel. Dimana semakin besar massa benda maka semakin besar pula pertambahan panjang pegasnya.











E. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
   Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
a)    Percepatan gravitasi dapat ditentukan dengan cara membandingka pertambahan panjang pegas dengan kuadrat dari periode yang diperoleh.
b)   Konstanta pegas dapat ditentukan dengan cara membandingkan massa dengan kuadrat dari periode
c)    Periode pegas yang disusun seri lebih besar dari periode osilasi pegas yang disusun paralel.
d)   Pengaruh massa benda terhadap nilai konstanta pegas, yaitu semakin besar massa beban yang digantungkan pada pegas maka semakin besar pula nilai konstanta pegasnya.







2.    Saran
Saran yang dapat saya kami sampaikan pada prktikum ini adalah:
a.    Untuk teman-teman praktikan agar teliti dan berhati-hati pada saat melakukan praktikum agar tidak terjadi kesalahan data dan tetap menjaga kekompakan.
b.    Untuk asisten cara menjelaskannya sudah bagus dan perlu ditingkatkan lagi.
c.    Untuk pengelola lab agar mengganti alat-alat yang sudah rusak, serta kalau bisa agar di lab dipasangkan AC.














DAFTAR PUSTAKA

Nolan.1993. Dasar-Dasar Fisika Universitas. Jakarta . Erlangga.
Sears, Zemansky.1987. Fisika untuk Universita Jilid 1 Edisi Ke 10. Jakarta. Erlangga.
Young, H.D. dan Freedman, R. A. 2008. Fisika Universitas Jilid 1. Jakarta. Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar