Selasa, 30 Juni 2015

RESISTIVITAS BAHAN (AIR HUJAN, AIR SUMUR, AIR JERUK NIPIS) DALAM PENGHANTARAN LISTRIK



TUGAS KELOMPOK
MAKALAH INSTRUMENTASI FISIKA
RESISTIVITAS BAHAN DALAM PENGHANTARAN LISTRIK

Description: C:\Users\Suhuria\Documents\logo UHO.jpg
OLEH
MUSFIRA                             (A1C313042)
NINA ASTATI                     (A1C313048)
SRI AYU NINGSIH             (A1C313060)
SUTRIANI                            (A1C313094)
GUSNAWATI                       (A1C313010)


JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2015
BAB I
PENDAHULUAN

Saat ini listrik merupakan kebutuhan manusia yang pokok. Listrik berperan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Listrik digunakan untuk menyalakan lampu pijar, menggerakkan mesin. Listrik merupakan sumber energi yang berasal dari sumber energi lain. Sumber energi yang biasa digunakan adalah minyak bumi dan gas bumi. energi-energi tersebut tidak dapat diperbarui dan suatu saat akan habis. Padahal kebutuhan masyarakat akan listrik terus meningkat. Oleh karena itu, berbagai cara membangkitkan listrik dengan energi alternatif terus dilakukan (Dewangga, 2014).
Air termasuk bahan yang dapat menghantarkan arus listrik meskipun daya hantarnya tidak sebaik kawat tembaga. Air memiliki massa jenis sebesar 1000 kg/m3 dan memiliki konduktivitas termal 0,6 W/m.K sehingga termasuk penghantar kalor yang baik. Air merupakan pendingin yang paling banyak digunakan untuk meredam panas agar suhu tetap stabil. Air memiliki kalor jenis yang besar yaitu sekitar 4,18 x 103 J/kg0C sehingga suhunya tidak dapat berubah drastis dalam waktu yang singkat (Somantri, 2011).
Hujan adalah suatu fenomena alam dimana air hujan tersebut dapat mengakibatkan tegangan tembus karena air hujan akan dapat menghantarkan arus, hal ini dipengaruhi adanya faktor konduktivitas yang dimiliki oleh hujan yang memberikan pengaruh kontaminasi terhadap udara sekitar sehingga tegangan tembus udara akan berubah dari keadaan idealnya. Dalam kenyataan tetesan air hujan dapat menyebabkan breakdown (Chanlyn, 2015).
Dibalik bentuknya yang kecil ternyata jeruk nipis mempunyai manfaat yang sangat besar. Jeruk nipis merupakan salah satu jenis buah yang banyak diproduksi di Indonesia. Tanaman jeruk nipis akan tumbuh dengan baik dilokasi yang mendapat cukup sinar matahari. Jeruk nipis mengandung sari asam yang tinggi.
Tapi tak pernah kita duga, ternyata jeruk nipis pun dapat digunakan untuk menghantarkan aruslistrik. Kandungan zat kimia yang ada dalam jeruk nipis dapat diubah menjadi energi listrik dalam suatu rangkaian sel volta (Jannah, 2013).
Sehubungan dengan hal itu, untuk mengetahui bagaimana air hujan, air sumur dan air jeruk nipis dapat menghantarkan arus listrik maka kami melakukan praktikum dan menulis karya ilmiah ini, yang berjudul “Resistivitas Bahan dalam Penghantaran Listrik.”











BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil Pengamatan
2.1.1 Data Pengamatan
Hasil pengamatan yang diperoleh dari percobaan yang kami lakukan dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan
No.
Bahan
Volume (mL)
Diameter gelas kimia(m)
Massa (kg)
Hambatan (Ω)
1.
Air hujan
50
0,07
0,039
104320
2.
Air sumur
50
0,07
0,038
117210
3.
Air jeruk nipis
50
0,07
0,0413
77000

2.1.2 Analisis Data
a. Menghitung  Luas Permukaan Bahan
   Alat yang digunakan untuk mengukur volume bahan adalah gelas kimia, sehingga luas permukaan diperoleh dari luas permukaan bidang berbentuk lingkaran, yaitu :
Dengan diameter gelas kimia = 0,07 m, sehingga jari-jari lingkaran r = 0,35 m. Diperoleh luas permukaan untuk semua jenis bahan adalah sama yakni sebesar :


          b. Menentukan Resistivitas Bahan
Resistivitas bahan diperoleh dari perhitungan :
, sehingga
Dan L dalam hal ini adalah kedalaman zat cair dalam gelas kimia sebesar 2,83 cm.
Sehingga :
1.      Air Sumur
      Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya dapat dilihat pada tabel 2.2. berikut.
Tabel 2.2 Data Pengamatan Resistivitas Bahan
No.
Bahan
Kedalaman (m)
Luas Permukaan (
Hambatan (Ω)
Resistivitas (Ωm)
1
Air sumur

0,0283

0,007693
117210
31.862,07
2
Air hujan
104320
28.358,083
3
Air jeruk nipis
77000
20.931,487








c. Menghitung Massa Jenis Bahan
1.      Air Sumur
V = 50mL
Berarti V = 50 x
Dengan cara yang sama untuk data selanjutnya disajikan dalam tabel 2.3. berikut
Tabel 2.3 Data Pengamatan Massa Jenis Bahan
No.
Bahan
Massa (kg)
Volume (
Massa Jenis(kg/)
1
Air sumur
0,0388

50 x
0,0007764

2
Air hujan
0,03926
0,00078

3
Air jeruk nipis
0,04132
0,0008264









2.1.3 Grafik Hubungan antara Hambatan Listrik dengan Massa Jenis Zat
Gambar 2.1. Grafik Hubungan antara Hambatan Listrik dan Massa Jenis Zat




2.2 Pembahasan
Hambatan listrik adalah hasil perbandingan antara tegangan dari suatu komponen dengan arus yang melewatinya. Berdasarkan hasil pengamatan dengan memvariasikan jenis air dengan volume yang sama yaitu 50 mL untuk memperoleh besar hambatan listrik, diperoleh bahwa hambatan yang paling besar adalah pada air sumur yang diambil dari lorong Olala dengan besar hambatan yang terukur pada multimeter digital yaitu sebesar 117210 Ohm. Sedangkan yang memiliki hambatan paling kecil adalah air jeruk nipis, dengan besar hambatan yang terukur pada multimeter digital adalah sebesar 77000 Ohm. Besar hambatan air hujan adalah 104320 Ohm.
Pada analisis data diperoleh resistivitas air sumur, air hujan dan air jeruk nipis secara berturut-turut yaitu 31.862,07 Ωm, 28.358,083 Ωm dan 20.931,487 Ωm. Massa jenis yang diperoleh dari masing-masing bahan secara berturut-turut yaitu 0,0007764 kg/, 0,00078 kg/, 0,0008264 kg/.
Berdasarkan hasil pengamatan ini kita ketahui bahwa air jeruk nipis paling baik dalam menghantarkan arus listrik dibandingkan dengan air sumur dan air hujan. Hal ini disebabkan oleh air jeruk nipis memiliki massa jenis/rapat massa yang lebih besar dibandingkan dengan massa jenis/rapat massa pada air sumur dan air hujan. Selain itu, air jeruk nipis banyak mengandung ion-ion elektrolit yang dapat menghantarkan arus listrik.


DAFTAR PUSTAKA
Chanlyn, Join Wan. 2015. Pengaruh Ukuran Butiran Air Hujan Terhadap Tegangan Tembus Udara. Universitas Sumatra Utara. Medan.
Dewangga, Satria Surya. 2014. EMBER Pengubah Energi Air Hujan menjadi Hidroelektrik.
Somantri, Sandi. 2011. Konsistensi Hambatan Kawat Kumparan Terhadap Hukum Ohm pada Berbagai Medium. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Yogyakarta.
Jannah, Miftahul. 2013. Laporan Baterai Jeruk Nipis yang Mampu Nyalakan Lampu. http://www.miftahuljannah_exact.html. [Diakses Tanggal 28 Juni 2015).


1 komentar:

  1. Mantap...Bagus banget artikelnya sangat bermanfaat

    http://agenpokkeronline-blog.logdown.com/posts/2514422
    http://dominnoqq-blog.logdown.com/posts/2514504
    http://u1505988851-blog.logdown.com/posts/2514682
    https://www.reverbnation.com/golden49
    https://dkdelv88.deviantart.com/journal/Tikiqq-net-Agen-BandarQ-Agen-DominoQQ-Domino99-705775398
    https://dkdelv88.deviantart.com/journal/KasQQ-Agen-BandarQ-BandarQ-Online-705775219
    https://dkdelv88.deviantart.com/journal/goldenqq-net-Bandar-Poker-Online-Terpercaya-705775125
    http://goldengroup.strikingly.com/
    http://u1506065687-blog.logdown.com/posts/2522643
    http://pokeronlineterpercaya-blog.logdown.com/posts/2522683

    BalasHapus