PERCOBAAN
ARCHIMEDES
A. PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Hukum Archimedes adalah sebuah hukum
tentang prinsip pengapungan diatas benda cair yng ditemukan oleh Archimedes,
seorang ilmuwan Yunani yang juga merupakan penemu pompa spiral untuk menaikkan
air yang dikenal dengan istilah sekrup Archimede. Hukum Archimedes berhubungan
dengan gaya berat dan gaya keatas suatu benda jika dimasukkan kedalam air.
Berdasarkan prinsip Archimedes para
fisikawan dapat menjelaskan peristiwa terapung, melayang dan tenggelamnya suatu
benda dalam fluida. Khusus dalam menelaah peristiwa terapung benda dalam fluida
masih terdapat perbedaan telaah yang dilakukan beberapa fisikawan di beberapa
buku referensi.
Telaah yang dilakukan oleh Halliday dan
Resnick pada tahun 1978 dalam buku physics
third edition hanya menjelaskan peristiwa terapung secara fisis tanpa
matematis, Giancoli pada tahun 1996 dalam bukunya Physics (fourth edition) menjelasakan secara fisis dan matematis
tetapi tidak secara mendetail mengapa gaya apung sama besar berat benda atau
secara matematis . Tripler pada tahun 1991 dalam bukunya Physics for science and engineers (third edition) menyatakan bahwa
dari prinsip Archimedes sebuah benda akan mengapung jika kerapatan benda lebih
kecil daripada kerapatan fluida maka gaya apung lebih besar daripada berat
benda dan benda akan dipercepat ke atas ke permukaan fluida kecuali ditahan.
Telaah Tipler hanya secara fisis tanpa penurunan matematis secara mendetail.
Kita mungkin pernah
mengamati bahwa sebuah benda yang diletakkan didalam air terasa lebih ringan
dibandingkan dengan beratnya ketika di udara. Jika benda dicelupkan dalam zat
cair, sesungguhnya berat benda itu tidak berkurang. Gaya tarik bumi kepada
benda itu besarnya tetap. Akan tetapi zat cair mengadakan yang arahnya keatas
kepada setiap benda yang tercelup didalamnya. Ini menyebabkan berat benda
seakan-akan berkurang. Hal ini sesuai dengan bunyi hukum Archimedes yaitu suatu
benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya kedalam zat cair akan mengalami
gaya keatas yang besanya sama dengan berat zat cair yng dipindahkan olah benda
tersebut (Halliday dan Resnick, 1978).
Dalam kehidupan
sehari-hari terdapat banyak jenis gerak yang menyerupai sistem ini atau
aplikasi hukum Archimedes ini. Maka dari itu, untuk mengetahui lebih jauh lagi
tentang mengapa berat benda di udara berbeda dengan berat benda dalam fluida
dan bagaimana hubungan gaya keatas dengan berat zat cair yang dipindahkan,
serta untuk menyempurnakan telaah yang dilakukan oleh beberapa ahli fisikawan
tentang peristiwa terapungnya benda dalam fluida maka dilakukanlah praktikum
ini.
2. Tujuan
Tujuan
dari percobaan Archimedes ini adalah:
a.
Menyelidiki perbedaan berat benda di
udara dengan didalam fluida.
b.
Menyelidiki hubungan gaya keatas dengan
berat zat cair yang dipindahkan.
B. KAJIAN TEORI
Ketika suatu
benda dimasukkan kedalam air, ternyata beratnya seolah-olah berkurang. Hal ini
terlihat dari penunjukkan neraca pegas yang lebih kecil. Peristiwa ini tentu bukan
hanya berarti ad massa benda yang hilang, namun disebabkan oleh suatu gaya yang
arahnya berlawanan dengan arah berat benda. Apabila suatu benda dimasukkan
kedalam zat cair, maka benda tersebut akan mengalami gaya apung. Hal ini
diungkapkan oleh Archimedes dalam hukumnya yang berbunyi “gaya apung yang
bekerja pada sebuah benda yang dibenamkan sama dengan berat fluida yang
dipindahkan”. Gaya apung yang terjadi pada benda adalah selisih gaya yang
bekerja pada benda apabila dicelupkan atau berada dalam fluida. Dari hukum
Archimedes didapatkan persamaan:
FA
= ρf. V . g .......................................................................
(7.1)
Pada peristiwa melayang, volum
fluida yang dipindahkan (volum benda yang tercelup) sama dengan volum total
benda yang melayang.
∑F = 0
Fa = mbg
ρf
. g .Vt = ρb . g . Vb ...........................................................
(7.2)
Karena Vt (volume benda yang
tercelup) sama dengan Vb (volum benda total), maka syarat benda
melayang adalah:
-
Gaya apung Fa sama dengan berat benda w atau Fa = w
-
Massa jenis benda harus sama dengan massa jenis fluida
ρb = ρf
Ketika benda ditimbang sambil
dicelupkan kedalam zat cair, ternyata berat benda itu berkurang dibanding
ketika ditimbang di udara. Sesungguhnya benda yang dicelupkan kedalam zat cair
tidak berkurang beratnya. Gaya berat benda itu sebenarnya tetap, tetapi pada
saat dicelupkan kedalam zat cair, ada gaya keatas yang dikerjakan zat cair
terhadap benda, sehingga berat benda seolah-olah berkurang (Giancoli, 2001).
Archimedes
(287-212 SM) seorang ilmuwan Yunani Kuno menemukan cara dan rumus untuk
menghitung volume benda yang tidak mempunyai bentuk baku. Penemuannya terjadi
saat mandi dalam bak yang airnya tumpah akibat karena adanya gaya apung (buoyancy) dari zat cair dan setelah
diukur ternyata sebanding dengan besar tubuhnya. Gaya apung yang terjadi karena
tekanan pada tiap-tiap bagian permukaan benda yang bersentuhan dengan fluida.
Tekanan tersebut lebih besar pada bagian benda yang tercelup lebih dalam
(Halliday dan Resnick, 1978).
Jika suatu
benda berada dalam fluida maka ada volume zat cair yang dipindahkan sebesar
volume bagian benda yang berada dalam zat cair. Jika volume fluida yang
dipindahkan besarnya V dan kerapatan fluida (massa per satuan volume) adalah ρ1
maka besarnya massa fluida yang dipindahkan adalah:
m = ρ.V
................................................................. (7.3)
Dan besarnya berat fluida yang
dipindahkan adalah
wf = m.g = ρ.V.g
............................................................... (7.4)
Menurut prinsip Archimedes, besarnya
gaya tekan keatas adalah :
Fa = wf
= ρ.V.g
............................................................... (7.5)
dengan Fa adalah gaya tekan keatas
atau gaya apung (buoyancy force).
Jika benda mempunyai kerapatan massa ρb dan fluida mempunyai
kerapatan ρf maka
perbandingan berat benda dengan gaya tekan keatasnya dapat dinyatakan sebagai :



Dari persamaan tersebut dapat
dideskripsikan keadaan benda didalam fluida, yaitu :
Jika ρb > ρf, maka w > Fa →
benda tenggelam
Jika ρb = ρf, maka w = Fa → benda
melayang didalam fluida
Jika ρb < ρf, maka w < Fa →
benda mengapung (Anonim, 2009).
C. METODE PRAKTIKUM
1.
Alat dan
Bahan
Alat dan
bahan yang digunakan pada percobaan Archimedes dapat dilihat pada Tabel 7.1.
Tabel 7.1. Alat dan Bahan Percobaan
Archimedes
No.
|
Alat dan Bahan
|
Fungsi
|
1.
|
1 set statif
|
Untuk menggantungkan
tuas dan dinamometer
|
2.
|
3 buah beban 50 gr
|
Sebagai bahan pengamatan
|
3.
|
Dinamometer 3,0 N
|
Untuk mengukur berat
beban
|
4.
|
Tabung berpancuran
|
Sebagai alat untuk
mengalirkan fluida
|
5.
|
Gelas beaker (Kimia)
|
Sebagai wadah tumpahan
fluida
|
6.
|
Neraca digital
|
Untuk mengukur massa
air
|
7.
|
Air
|
Sebagai cairan atau
fluida
|
8.
|
Tuas
|
Untuk menggantungkan
dinamometer
|
2.
Prosedur
Kerja
a. Prosedur
Kerja 1
Prosedur
kerja 1 pada percobaan Archimedes yaitu :
1) Mencatat
berat beban di udara yang ditunjukkan oleh skala dinamometer misalkan sebesar w0.
2) Mengukur
massa awal sebesar 50 gr.
3) Menempatkan
gelas beaker dibawah pipa tabung berpancuran, menurunkan balok pendukung
sehingga beban seluruhnya terbenam kedalam air dan membiarkan air mengalir dari
tabung kegelas beaker.
4) Setelah tak
ada air lagi yang menetes, mengamati dan mencatat penunjukkan skala dinamometer
tentang berat benda setelah dipengaruhi air, misalkan w1. Menimbang
dan mencatat pula massa jenis gelas beaker + air tumpahan misalkan m1.
5) Mengulangi
langkah a sampai d untuk 2 beban dan 3 beban.
6) Melengkapi seluruh
isian tabel.
b. Prosedur
Kerja Kedua
Prosedur
kerja kedua percobaan Archimedes yaitu:
1) Merakit alat
seperti pada Gambar 1.

Gambar 7.1.
Rangkaian Alat Percobaan Archimedes
2) Mengisi air
pada tabung berpancuran sampai penuh. Kemudian menyeimbangkan dengan beban yang
telah disediakan pada dinamometer.
3) Mencatat
massa beban yang digantungkan pada dinamometer.
4) Memasukkan
beban yang telah disediakan pada tabung berpancuran dan mencatat bagaimana
keadaan timbangan setelah beban dimasukkan. Apakah masih setimbang atau tidak.
5) Menimbang
tumpahan air pada wadah dan mencatat hasil timbangannya. Apakah sama massa air
tumpahan dengan massa balok.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.
Hasil
a.
Data
Pengamatan
Data
pengamatan pada percobaan Archimedes dapat dilihat pada Tabel 7.2.
Tabel 7.2. Data Pengamatan Percobaan
Archimedes.
No.
|
Jumlah Beban
|
1 Buah
|
2 Buah
|
3 Buah
|
1.
|
Berat beban di udara
(w₀)
|
0,5 N
|
1 N
|
1,5 N
|
2.
|
Berat beban saat
didalam air (w₁)
|
0,4 N
|
0,8 N
|
1,3 N
|
3.
|
Massa (silinder ukur +
air) Awal (m₀)
|
0,05 kg
|
0,05 kg
|
0,05 kg
|
4.
|
Massa (silinder ukur +
air) Akhir (m₁)
|
0,0574 kg
|
0,0677 kg
|
0,0737 kg
|
b.
Analisis
Data
1) Gaya keatas
oleh air
a) 1 buah benda
Fa = w0
– w1
= 0,5 N – 0,4 N
= 0,1 N
b) 2 buah benda
Fa = w0
– w1
= 1 N – 0,8 N
= 0,2 N
c) 3 buah benda
Fa = w0
– w1
= 1,5 N – 1,3 N
= 0,2 N
2) Massa air
yang dipindahkan
a) 1 buah benda
ma
= m1 – m0
= 0,0574 kg – 0,05 kg
= 0,0074 kg
b) 2 buah benda
ma
= m1 – m0
= 0,0677 kg – 0,05 kg
= 0,0177 kg
c) 3 buah benda
ma =
m1 – m0
= 0,0737 kg – 0,05 kg
= 0,0237 kg
3) Berat air
yang dipindahkan
a) 1 buah beban
wa = ma.g
= 0,0074 kg . 9,8 m/s²
= 0,07252 N
b) 2 buah beban
wa = ma.g
= 0,0177 kg . 9,8 m/s²
= 0,17346 N
c) 3 buah beban
wa = ma.g
= 0,0237 kg . 9,8 m/s²
= 0,23226 N
2.
Pembahasan
Hukum Archimedes
menyatakan bahwa sebuah benda yang tercelup sebagian atau seluruhnya kedalam
zat cair akan mengalami gaya keatas yang besarnya sama dengan berat zat cair
yang dipindahkannya. Sebuah benda yang tenggelam seluruhnya atau sebagian dalam
suatu fluida akan mendapatkan gaya angkat keatas yang sama besar dengan berat
fluida yang dipindahkan. Benda yang tenggelam didalam fluida nampak beratnya
lebih rendah daripada ketika benda tersebut berada diluar fluida. Benda yang
berada didalam fluida mengalami gaya gravitasi dan gaya apung yang dikerjakan
oleh fluida dengan arah yang berlawanan
dengan gaya gravitasi. Gaya apung yang terjadi karena tekanan dalam sebuah
fluida yang naik sebanding dengan kedalaman. Dengan demikian tekanan keatas
pada permukaan bawah benda yang tenggelam lebih besar daripada tekanan kebawah pada
bagian atas permukaannnya.
Berdasarkan
tujuan yang pertama yaitu menyelidiki berat benda di udara dan didalam fluida,
kami memperoleh bahwa ketika benda berada di udara terlihat lebih berat
daripada ketika berada didalam didalam fluida. Hal ini terjadi karena ketika
benda berada didalam fluida maka fluida akan memberi gaya keatas terhadap benda
yang tercelup didalamnya. Inilah yang menyebabkan berat benda seakan-akan
berkurang, namun sesungguhnya berat benda itu tidak berkurang karena gaya tarik
bumi kepada benda yang berada di udara dan gaya tarik bumi kepada benda yang
berada didalam fluida besarnya adalah sama.
Berdasarkan
hasil pengamatan, diperoleh untuk 1 buah benda, 2 buah benda dan 3 buah benda
dengan berat beban di udara secara berturut-turut yaitu 0,5 N, 1 N dan 1,5 N.
Sedangkan berat beban didalam air secara berturut-turut yaitu 0,4 N, 0,8 N dan
1,3 N. Dengan demikian, berdasarkan data pengamatan dan analisis data tersebut
dapat disimpulkan bahwa berat benda di udara berbeda dengan berat benda didalam
fluida. Ketika benda berada dalam fluida tampak lebih ringan dibandingkan
dengan beratnya ketika di udara. Sesungguhnya berat benda yang dicelupkan dalam
fluida tidak berkurang karena gaya tarik bumi terhadap benda itu besarnya
tetap, tetapai zat cair yang memberikan gaya apung kepada setiap benda yang
tercelup didalamnya.
Massa awal
air untk ketiga buah benda adalah 0,05 N. Dan massa akahir air untuk 1 buah
benda, 2 buah benda dan 3 buah benda secar berturut-turut adalah 0,0574 kg,
0,0677 kg dan 0,0737 kg. Pada analisis data untuk 1 buah benda, 2 buah benda dan
3 buah benda diperoleh gaya keatas oleh benda secara berturut-turut yaitu 0,1
N, 0,2 N dan 0,2 N. Massa air yang dipindahkan secara berturut-turut yaitu
0,0074 kg, 0,0177 kg dan 0,0037 kg. Serta berat air yang dipindahkan secara berturut-turut yaitu 0,07252 N,
0,17346 N dan 0,23226 N. Adapun hubungan gaya keatas dengan berat zat cair yang
dipindahkan hampir sama besar, dalam hal ini gaya keatas yang diberikan oleh
zat cair kepada benda sama besarnya dengan berat air yang dipindahkan oleh
benda. Walaupun dari analisis data yang kami peroleh hasilnya tidak sama persis
namun sudah mendekati. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa percobaan yang
kami lakukan sesuai dengan teori.
E. KESIMPULAN DAN SARAN
1.
Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :
a. Berat benda
di udara berbeda dengan berat benda didalam fluida, ketika benda berada dalam
fluida terasa lebih ringan dibandingkan ketika berada di udara.
b. Hubungan
gaya keatas dengan berat zat cair yang dipindahkan yaitu gaya keatas yang
diberikan oleh zat cair terhadap suatu benda sama besar dengan berat zat cair
yang dipindahkan oleh benda, dalam hal ini gaya keatas sebanding dengan berat
zat cair.
2.
Saran
Saran yang
dapat saya sampaikan pada percobaan ini adalah :
a. Untuk
praktikan agar lebih teliti saat melakukan praktikum agar data yang diperoleh
lebih akurat.
b. Untuk
asisten saya rasa cara menjelaskannya sudah bagus.
c. Untuk
pengelola lab agar memasang AC dilab supaya ketika melakukan praktikum kami
tidak kepanasan.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2009. Fisika Dasar. Kendari :
Universitas Halu Oleo.
Giancoli,
Douglas C. 2001. Fisika Jilid 1.
Jakarta : Erlangga.
Halliday dan
Resnick. 1978. Physics Third Edition.
New York : John Wiley & Sons, Inc.
kak TPnya k0k gak ada...
BalasHapusMinta sama asistennya TP
BalasHapus