Pendapat
Pengakuan Penghormatan Tokoh/Ilmuwan Dunia Terhadap Agama Hindu, serta Bukti
Sains Ilmu Pengetahuan di Kitab Weda (HINDU)
1.
Max Muller: Veda akan terus dikagumi dan dihargai selama samudera dan
gunung masih ada di atas bumi.
2.
Ralph Waldo Emerson: Veda memuliakan hidup kita. Seluruh filsafat dan ilmu
pengetahuan Barat tampak kecil dan tak berarti di hadapan Veda. Seluruh manusia
di bumi ini harus kembali ke Veda.
3.
Pall Thema: Veda adalah dokumen mulia, dokumen yang tidak saja bernilai
dan menjadi kebanggaan India tetapi bagi seluruh umat manusia, karena di
dalamnya kita melihat manusia berupaya untuk mengangkat dirinya di atas
keberadaan dunia ini.
4.
Arthur Schoupenhour: Ini meyakinkan orang banyak bahwa Veda adalah abadi dan tidak
dapat dijawab oleh manusia dan bahwa Veda berasal dari Brahman, yang adalah
penciptanya.
5.
Prof. Heeren: Veda berdiri tegak sendirian dalam kemegahannya sebagai
mercusuar cahaya suci bagi gerak maju kemanusiaan.
6.
Lord Morley: Apa yang ditemukan dalam Veda, tidak ada di tempat lain.
7.
Leo Tolstoy: Agama Veda tidak hanya agama yang tertua tapi juga agama yang
paling sempurna. Ia menempati posisi pertama dan yang paling utama di antara
agama-agama dunia.
8.
Gerald Heard mengatakan, ”Vedanta sangat ilmiah tentang hukum-hukum yang
mengatur alam semesta.”
9.
Dr. Kenneth Walker yang menyanjung kebijaksanaan Veda dan mengatakan, ”Vedanta
merupakan suatu usaha untuk meringkas seluruh pengetahuan manusia dan membuat
manfaat seluruh pengalaman manusia. Pada suatu saat ia adalah agama, pada saat
lainnya filsafat dan saat lainnya lagi ilmu pengetahuan.” Dengan kata lain 3
pilar ilmu pengetahuan dunia, terdapat di dalam kitab suci Hindu (Veda) yaitu ontologi,
epistemologi dan aksiologi.
10. Sarvepalli Radhakrishnan: Setelah musim
dingin selama beberapa abad, kita sekarang berada pada periode kreatif dari
agama Hindu. Kita mulai melihat pada agama kita yang telah berusia berabad-abad
dengan pandangan mata segar.
11. Albert Enstein: Ketika saya membaca Bhagavad Gita
lalu merenungkan tentang bagaimana Tuhan menciptakan jagat raya ini, segala hal
lain terasa begitu tidak bermakna.
12. Dr. Arnold Joseph Toynbee: “Sekarang telah
menjadi jelas bahwa satu bab yang memiliki awal Barat akan seharusnya memiliki
satu akhir India bila dia tidak ingin berakhir dalam penghancuran diri sendiri
dari ras manusia. Pada saat yang amat sangat berbahaya dari sejarah manusia,
satu-satunya jalan keselamatan adalah jalan kuno Hindu. Di sini kita memiliki
sikap dan semangat yang dapat membuat mungkin bagi ras manusia untuk tumbuh
bersama dalam satu keluarga tunggal. Jadi sekarang kita berpaling ke India :
hadiah spiritual ini, yang membuat manusia (memiliki) kemanusian (that make a
man human), masih tetap hidup dalam jiwa-jiwa India. Teruslah memberikan hal
ini pada dunia. Tidak ada apapun yang lain yang dapat memberikan demikian
banyak untuk membantu ras manusia (mankind) menyelamatkan dirinya dari
penghancuran.” (Sejarawan Inggris 1889 – 1975).
Penghormatan Wilhelm von Humboldt kepada Agama Hindu
Wilhelm von Humboldt (1767-1835)
adalah menteri pendidikan Prusia, ahli bahasa brilian dan pendiri ilmu
linguistik umum. Humboldt mulai belajar bahasa Sansekerta pada tahun 1821 dan
sangat tergerak oleh edisi Schlegel tentang Bhagavad Gita, yang mana ia telah
mempublikasikan sebuah studi yang sangat luas. Bhagavad Gita membuat kesan yang
sangat besar pada Humboldt, yang mengatakan bahwa: “Ini episode Mahabharata
yang paling indah, sungguh lagu filosofis hakiki ada dalam setiap kata-katanya
yang demikian termashyur ….. bisa jadi itu adalah hal yang paling dalam dan
paling mulia yang dimiliki dunia untuk ditunjukkan.”
Setelah membaca Bhagavad Gita, ia menulis surat kepada temannya,
negarawan Frederick von Gentz (1764-1832) pada tahun 1827: “Saya membaca puisi
India untuk yang pertama kalinya ketika saya masih di negara saya di Silesia,
dan ketika melakukan hal itu, saya merasakan rasa syukur yang luar biasa kepada
Tuhan karena saya telah diberikan kesempatan hidup untuk berkenalan dengan
karya ini. Ia adalah hal yang paling dalam dan paling mulia yang bisa ditemukan
di dunia ini.”
Ia bersyukur kepada Tuhan karena
telah mengizinkannya hidup cukup lama untuk berkenalan dengan Bhagavad Gita.
Pada tanggal 30 Juni 1825, Humboldt kuliah di Akademi Berlin
tentang Pengetahuan pada Gita. Dia menemukan “nenek moyang rohani” dirinya
dalam Bhagavad Gita. Apa yang menarik baginya adalah orisinalitas dan
kesederhanaannya.
Humboldt belajar bahasa Sansekerta
dengan Franz Bopp di London. Bagi Humboldt, bahasa Sansekerta dengan kekayaan
bentuk-bentuk gramatikal adalah klimaks dari liku-liku bahasa.
Penghormatan Will Durant kepada Hindu
Will Durant (1885-1981) adalah sejarawan
Amerika, yang ingin agar Barat mau belajar dari India, tentang toleransi,
kelembutan dan cinta kasih untuk semua makhluk hidup:
“Memang benar yang bahkan dengan
menyeberangi rintangan Himalaya India telah mengirimkan karunia kepada kita
yang selama ini dipertanyakan seperti tata bahasa, logika, filsafat, fabel,
hipnotisme, catur, semua angka dan sistem desimal kita. Tapi ini bukan inti
dari jiwanya, itu adalah hal-hal sepele dibandingkan dengan apa yang bisa kita
pelajari darinya di masa depan.”
“Mungkin sebagai imbalan atas penaklukan, arogansi dan
pembegalan, India akan mengajarkan kepada kita tentang toleransi dan kelembutan
dari pikiran yang matang, berisi ketenangan jiwa yang tidak serakah, pemersatu
dan cinta kasih yang menenteramkan bagi semua makhluk hidup.”
Dia menyatakan dalam bukunya, The Case for India:
“India adalah tanah air dari ras
kita, dan Sanskerta adalah ibu bahasa Eropa: ia adalah ibu dari filosofi kita;
ibu, melalui orang-orang Arab, untuk sebagian besar matematika kita; ibu,
melalui Buddha, cita-cita yang terkandung dalam agama Kristen; ibu, melalui
komunitas negeri, untuk pemerintahan sendiri dan demokrasi. India dalam banyak
hal adalah ibu dari kita semua. “Tidak ada yang akan lebih dalam mempermalukan
mahasiswa modern dari pada tidak memadainya pengetahuan terhadap India …. Ini
adalah India yang sekarang membuka seperti benua intelektual baru untuk
pemikiran Barat yang kemarin berpikir peradaban Barat yang eksklusif.”
“Seperti sungai yang mengalir lenyap di laut, kehilangan nama
dan bentuk, sehingga seorang yang bijaksana, bebas dari nama dan bentuk,
menjadi orang suci yang melampaui segalanya.” Teori kehidupan dan kematian
seperti itu tidak akan membesarkan hati orang Barat, yang agamanya diresapi
dengan individualisme sebagai lembaga politik dan ekonomi. Tetapi itu telah
memenuhi pikiran filosofis Hindu dengan kontinuitas yang menakjubkan.”
Durant merasa bahwa:
“Bahkan di Eropa dan Amerika, teosofi
sendu ini telah memenangkan berjuta-juta pengikut, dari perempuan kesepian dan
laki-laki kelelahan hingga Schopenhauer dan Emerson. Siapa yang mengira bahwa
filsuf besar Amerika dari individualisme akan memberikan ekspresi yang sempurna
untuk keyakinan Hindu pada puisi ‘Brahma’nya, bahwasanya individualitas itu
adalah sebuah delusi?”
Dia menulis tentang Upanishad, dan bagaimana mereka mulai
membangkitkan pemikiran Barat:
“Mereka adalah filsafat dan psikologi
tertua bangsa kita; upaya bijak dan sabar yang mengagumkan dari manusia untuk
memahami pikiran dan dunia, dan hubungan mereka. Upanishad adalah sama tuanya
dengan Homer, dan sama modernnya dengan Kant.”
“Tapi hampir tidak pernah orang Inggris memancang diri mereka di
India sebelum edisi dan terjemahan Upanishad mulai menggerakkan pemikiran
Barat. Fichte mengandung idealisme dengan cara yang aneh seperti cara yang
dimiliki Shankara; Schopenhauer memasukkan Buddhisme, Upanishad dan Vedanta ke
filosofinya, dan Schelling, dalam usia tuanya, berpikir Upanishad kebijaksanaan
paling sempurna umat manusia. Nietzsche telah tinggal sangat lama bersama
Bismark dan Yunani untuk merawat India, tetapi pada akhirnya ia dihargai atas
semua gagasan ideal lainnya yang sering muncul tentang pengulangan kekal –
sebuah varian dari reinkarnasi.”
Durant benar-benar salah satu sejarawan paling dikenal di dunia,
telah mengatakan pada penerapan universal dari paradigma Vedanta.
28 Alasan
Stephen Knapp Memilih Menganut Veda
Stephen Knapp mantan Yahudi berkebangsaan Amerika:
Stephen Knapp mantan Yahudi berkebangsaan Amerika:
1.
Apa yang diajarkan oleh agama
Hindu? Peradaban Veda atau agama Hindu modern, adalah satu cara hidup. Ia
bukanlah satu ras manusia atau sekedar agama atau keyakinan sektarian. Ia tidak
menjadi milik satu ras atau negeri tertentu. Ia adalah satu jalan yang
mendukung satu aturan tingkah laku (code of conduct) yang menghargai kedamaian
dan kebahagiaan dan keadilan bagi semua orang.
2.
Hindu adalah peradaban tertua di
dunia yang tetap hidup.
3.
Veda adalah kitab suci yang
tertua dan paling lengkap.
4.
Veda mempunyai filsafat spiritual
yang paling maju dan paling sempurna.
5.
Veda memberikan lebih banyak
informasi mengenai ilmu pengetahuan tentang kehidupan sesudah mati, karma dan
reinkarnasi.
6.
Filosofi Veda menawarkan
pemahaman paling lengkap mengenai Tuhan dan dimensi spiritual.
7.
Hindu dan Veda memiliki banyak
sabda dan perintah langsung dari Tuhan.
8.
Veda menawarkan bentuk-bentuk
Tuhan yang paling indah dan penuh kasih sayang.
9.
Peradaban Veda memiliki guru-guru
spiritual terbesar yang dapat anda temukan.
10.
Veda menawarkan jalan yang paling
langsung kepada realisasi dan pencerahan spiritual pribadi.
11.
Karena Hindu adalah satu jalan yang
paling ekspresif, ia juga adalah yang paling memenuhi secara emosional.
12.
Hindu, menawarkan satu jalan
hidup ilmiah, dari diet, gaya hidup, jadwal harian, dll.
13.
Siapapun dalam posisi apapun
dapat menjadi seorang Hindu dan mempraktekan dan mendapat manfaat dari
pengajaran Veda.
14.
Jalan Veda memandang semua agama
sebagai benar, atau bagian dari kebenaran yang satu, dan jalan bagi
keselamatan.
15.
Hindu, tidak menghadirkan Tuhan
sebagai Tuhannya orang Hindu, dst.
16.
Inilah sebabnya mengapa
orang-orang Hindu, pengikut dari jalan Veda, dapat hidup damai dengan orang-orang
dari agama lain.
17.
Agama Hindu tidak mempunyai
konsep jihad, perang suci, perang salib, atau kesyahidan.
18.
Pengikut filosofi Veda tidak
menjadikan orang lain sebagai target konversi.
19.
Agama Hindu menerima bahwa setiap
orang mempunyai hak untuk memilih jalan mereka sendiri menuju pencerahan atau
keselamatan.
20.Agama Hindu menawarkan satu Tuhan dan kesadaran universal, jauh
melampaui sekedar tradisi lokal.
21.
Agama Hindu mendorong kita semua
melihat Tuhan dalam semua makhluk.
22.Di dalam Hindu anda dapat mengajukan semua pertanyaan yang anda
inginkan tanpa dianggap murtad atau orang yang ragu.
23.Agama Hindu adalah peradaban satu miliar dollar.
24.Veda menawarkan jalan termudah untuk kembali kepada Tuhan.
25.Agama Hindu mengajarkan kesadaran universal daripada kesadaran
yang berpusat pada diri sendiri.
26.Agama Hindu mengembangkan kepedulian yang sungguh-sungguh
terhadap orang lain.
27.Dengan atau tanpa institusi, agama Hindu menunjukkan dan
menyatakan bahwa semua orang mempunyai hubungan pribadi dengan Tuhan.
28.Agama Hindu, membukan pintu makna kehidupan yang sebenarnya.
“Bilamana saya telah membaca bagian-bagian Veda, saya merasa
bahwa sebuah cahaya yang aneh dan tidak diketahui menyinari saya. Dengan ajaran
yang hebat dari Veda, tanpa ada sentuhan dari sektarian. Ia adalah segala
zaman, iklim dan kebangsaan dan adalah jalan yang megah menuju pencapaian dari
Pengetahuan Terbaik. Ketika saya membacanya, saya merasa bahwa saya berada di
bawah surga yeng berkelap-kelip dari sebuah malam musim panas.”
(source: The Hindu Mind: Fundamentals of Hindu Religion and
Philosophy for All Ages – Oleh Bansi Pandit B & V Enterprises 1996. Hal.
307).
“Apa yang dikutip dari Veda telah saya baca dan bagi saya seperti cahaya dari seorang bintang yang lebih tinggi dan lebih murni, yang mendeskripsikan jalan yang agung melalui lapisan yang murni. Ia terbit bagi saya seperti bulan penuh setelah bintang-bintang keluar, menyeberang melalui sebuah lapisan di langit.”
(sumber: Commentaries on the Vedas, The Upanishads & the
Bhagavad Gita – By Sri Chinmoy Aum Publications. 1996. Hal. 26).
“Di dunia barat, tidak ada sastra Timur yang lebih sering dikutip daripada Bhagvad-gita, sebab Bhagavad-gita-lah yang paling dicintai”.
Dr. Geddes MacGregor, Emeritus Distinguished Professor of
Philosophy, University of Southern California, A.S.
“Berdasarkan penelitian terbaru ke terhadap sejarah dan kronologi kitab Perjanjian lama, kita menyimpulkan bahwa Rig Veda sebagai buku tertua, tidak hanya dari kemanusiaan Arya tapi seluruh dunia.”
Rev. Morris Phillip
“Umat Manusia bersama-sama dengan semua ilmu sains harus berasal dari atap dunia, yaitu Himalaya”
Immanuel Kant (German philosopher)
“Bagaimana mungkin orang-orang Hindu bisa mengetahui ini semua pada 6.000 tahun yang lalu, dimana para ilmuwan hanya menemukannya baru-baru ini menggunakan peralatan canggih yang tidak ada pada waktu itu? Konsep-konsep tersebut hanya ditemukan baru-baru ini”
Dr. Kevin Hurley of the University of California at Berkeley
“Pengetahuan
kami terkini dari sistem saraf cocok dan akurat dengan deskripsi internal tubuh
manusia yang terdapat dalam Veda. Kemudian muncul pertanyaan apakah Weda adalah
benar-benar buku agama atau buku-buku tentang anatomi sistem saraf dan
kedokteran. “
Rele (Jewish writer)
“Saya percaya bahwa Hindu adalah terlalu berharga bagi kemanusiaan, dan buku suci India berisi terlalu banyak pengetahuan berharga dan unik yang tidak akan terlupakan. Ini keyakinan saya yang mendalam bahwa tanpa India dunia akan tenggelam dalam kegelapan rohani dan kebodohan. “
Alexander Zinovieu (Russian sociologist)
“Mereka adalah astronom Hindu yang sangat maju saat 6000 SM. Veda berisi penjelasan tentang dimensi Bumi, Matahari, Bulan, Planet dan Galaksi “
Emmelien Plumret
“Tidak perlu diragukan lagi bahwa para imam dari Mesir dan orang bijak Yunani telah diambil langsung dari sumur asli dari India.”
Friedrich Mejer (English statesman)
“… Sistem astronomi Hindu yang jauh lebih tua, dari mana orang Mesir, Yunani, Roma dan -. Bahkan pengetahuan orang-orang Yahudi berasal dari Hindu”
Jean Sylvian Belly, French astronomer
“Akses ke Veda adalah hak istimewa terbesar abad ini dapat mengklaim atas semua abad sebelumnya.”
Julius Robert Openheimer, American Nuclear Physicist
“Kita semua telah mendengar dan membaca tentang agama kuno di India. Ini adalah tanah Veda yang agung, karya-karya paling luar biasa tidak hanya berisi cita-cita agama untuk kehidupan yang sempurna, tetapi juga fakta-fakta yang semua ilmu pengetahuan sejak itu terbukti benar; Listrik, Radium, Elektron, Airships, semua tampaknya harus diketahui oleh pelihat yang menemukan Veda “
Mrs Wheeler Willax
“Fakta yang
mengagumkan. Wahyu Hindu (Veda) adalah dari semua wahyu, satu-satunya yang
gagasannya adalah dalam keselarasan sempurna dengan ilmu pengetahuan modern. “
Joccolliot, the famous writer of the West
“Hindu adalah satu-satunya agama di mana skala waktu sesuai bagi kosmologi ilmiah modern. Literatur Hindu adalah hasil pekerjaan Genius “
Dr Steinn Sigurdsson, Pennsylvania State University
“Tampaknya bahwa para penulis Veda dan Purana datang dari masa depan untuk memberikan pengetahuan. Karya-karya orang bijak Arya Kuno adalah pemikiran yang luar biasa. Tidak ada keraguan bahwa Purana dan Veda adalah wahyu Tuhan “
Scott Sandford, Ilmuwan Antariksa, NASA
“Setelah studi empat puluh tahun dan lebih dari agama-agama besar dunia..
Saya menemukan ada begitu sempurna, tidak ada yang lebih ilmiah, tidak ada yang lebih filosofis dan tidak ada yang lebih spiritual daripada agama besar yang dikenal dengan nama Hindu. “
Annie Wood Beasant, British theosophical society
Demikianlah kutipan pujian beberapa pendapat tokoh / ilmuwan
dunia terhadap Kitab Suci Weda, India, Agama Hindu.
Pustaka Hindu kuno, memperkirakan Hari Brahma,
jangka hidup dari alam semesta kita, menjadi 4.32 milyar tahun.
Angka ini dekat dengan perkiraan para astronom kita, yang menghitungnya
menjadi sekitar 4.6 milyar tahun.”
Dr. Carl Sagan ahli astronomi AS terkenal, di dalam bukunya,
Cosmos (1980) menjelaskan: “Agama Hindu adalah satu-satunya agama
besar dunia yang mengatakan bahwa Alam Semesta mengalami kelahiran dan
kematian tak terukur, tak terbatas. Ia adalah satu-satunya agama
di mana skala waktunya sesuai dengan skala waktu kosmologi ilmiah modern.
Siklusnya berjalan dari hari siang dan malam biasa kita ke suatu siang dan
malam Brahma, 8.64 milyar tahun panjangnya. Lebih panjang dibanding usia Bumi
atau Matahari dan sekitar separuh waktu sejak Dentuman Besar (Big Bang). Dan
masih ada banyak skala waktu yang lebih panjang.”
Suatu ketika Dr. Carl Sagan, melakukan show di sebuah TV di
Amerika. Dengan bantuan animasi dan simulasi komputer, Mr. Sagan
mempresentasikan semua teori yang dikemukakan oleh Para ahli fisika
astronomi saat ini. Dijelaskannya tentang panjang gelombang
cahaya galaxy yang terus bertambah, alam semesta mengembang, teori Big
Bang, efek Dopler, dan sebagainya. Para pemirsa terkejut, ketika menjelang
akhir acaranya Mr. Sagan terlihat berada di India, berdiri di depan sebuah
Temple Krishna yang telah berusia ribuan tahun. Mr. Sagan berkata “Para ilmuwan
menemukan semua teori yang telah saya paparkan tadi tahun-tahun akhir ini saja,
sedangkan di sini, di India, orang sudah mengetahui informasi itu sejak ribuan
tahun yang lalu, dari kitab-kitab Weda…” (Danavir Gosvarni, 2002).
“Ketika aku membaca Bhagavad-Gita dan merenung tentang
bagaimana Tuhan menciptakan alam semesta ini yang lainnya nampak begitu tidak
bermakna.”
“Kita
berhutang banyak kepada orang India yang mengajarkan kita
bagaimana menghitung, tanpa itu penemuan yang bermanfaat ilmiah tidak
mungkin dilakukan.” Albert Einstein
“Setelah perbincangan tentang Filosofi India, beberapa ide
mengenai Fisika Quantum yang tampaknya gila tiba-tiba menjadi lebih masuk
akal.” W. Heisenberg (Ahli fisika Jerman, 1901-1976)
“Vedanta dan Sankhya memegang kunci proses hukum-hukum pikiran
yang berhubungan dengan Bidang Quantum. Seperti operasi dan distribusi
partikel-partikel pada level atom dan molekul.” Prof. Brian David
Josephson (1940 – ) Ahli Fisika Wales, penerima Nobel termuda
Sumber : A Tribute to Hinduism
Semua kitab-kitab Veda menggunakan bahasa yang Ilmiah. Kenapa
disebut bahasa yang ilmiah? Veda menggunakan bahasa Sansekerta.
Menurut penelitian NASA (Badan Antariksa Amerika) dalam majalah AI
(Artificial Intelligence) yang diterbitkan pada musim semi 1985 hasil
penelitian Rick Briggs, Bahasa Sansekerta adalah satu-satunya bahasa yang bisa
diterjemahkan secara langsung ke dalam bahasa pemrograman komputer.
Ilmuwan NASA telah membuktikan bahwa Sansekerta adalah
satu-satunya bahasa yang dapat mengekspresikan setiap kondisi yang ada di alam
semesta dengan jelas. Dengan struktur bahasa yang sempurna, Bahasa Sansekerta
dapat dan telah digunakan sebagai Bahasa Kecerdasan Buatan, Artificial
Intelligence.
“Seperti yang akan kita lihat, ada bahasa yang digunakan di
kalangan komunitas ilmiah kuno yang memiliki penyimpangan nol. Bahasa ini
adalah bahasa Sansekerta. ” Rick Briggs (NASA)
Berikut ini adalah beberapa diantara banyak bukti adanya sains
dan ilmu pengetahuan yang terdapat di Kitab-Kitab Agama Hindu yaitu Veda.
ALAM SEMESTA
Tuhan Yang maha Esa dan Maha Besar adalah Brahman, Dewa Wisnu
adalah personifikasi Brahman tertinggi.
Ilustrasi : Setiap satu alam semesta yang berbentuk bulat telur, terdiri dari banyak Galaksi, satu Dewa Brahma.
Kāranodakaśāyi Vishnu (Mahā Vishnu): Wisnu yang berbaring dalam
lautan penyebab dan Beliau menghembuskan banyak alam semesta. Lautan
penyebab (Causal Ocean / Lautan Energi) adalah energi eksternal
Tuhan. Sesuai dengan teori fisika terkini dimana energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan.
Jadi dari setiap “pori-pori” Kāranodakaśāyi Visnu muncullah Garbhodakaśāyī
Visnu yang memunculkan sebuah alam semesta. Dari 1 “pori-pori” memunculkan
1 alam semesta yang terdiri dari jutaan galaksi. Garbhodakaśāyī Visnu dan
Dewa Brahma ada di tiap-tiap alam semesta.
Brahma Samhita Sloka 13
Benih-benih transendental (anti materi) Sankarsana muncul dari
“pori-pori kulit” Maha Visnu dalam bentuk telur emas yang tak terhitung
jumlahnya sambil maha-Visnu “berbaring” di lautan penyebab, semua telur
tersebut tetap tertutupi oleh unsur material besar.
Secara Ilmiah munculnya alam semesta dari “pori-pori Tuhan”
dalam wujud Kāranodakaśāyi Visnu ini merupakan area tempat
terjadinya perubahan dari Energi menjadi Materi (penciptaan alam semesta
materi), yang merupakan kebalikan dari Pralaya dimana materi
berubah menjadi energi (peleburan).
Itulah maka Veda tidak menggunakan istilah kiamat tetapi peleburan,
karena semata-mata hanyalah peleburan dari materi menjadi energi (“tenaga”).
Ada beberapa tahap Pralaya yang skala waktunya mulai 4,3 milyar tahun (1 hari
siang Brahma) sampai 311 triliun tahun bumi (akhir hidup Dewa Brahma). Alam
semesta ini sedang berada di tahun ke – 51 Brahma atau 155 triliun tahun Bumi
setelah Brahma lahir. Setelah Brahma melewati usia ke – 100, siklus baru
dimulai lagi, segala ciptaan yang sudah dimusnahkan diciptakan kembali, begitu
seterusnya.
Bhagavad-Gita 9.7
Wahai putera Kunti, pada akhir jaman, semua manifestasi material
masuk ke dalam tenaga-Ku, dan pada awal jaman lain, Aku menciptakannya sekali
lagi dengan kekuatan-Ku.
Bhagavad-gita 9.10
Alam material ini, salah satu di antara tenaga-tenaga-Ku,
bekerja di bawah perintah-Ku, dan menghasilkan semua makhluk baik yang bergerak
maupun yang tidak bergerak, wahai putera Kunti. Di bawah hukum-hukum alam
material, manifestasi ini diciptakan dan dilebur berulang kali.
Śrīmad Bhāgavatam 5.18.31
Ya Tuhan, manifestasi kosmik yang terlihat ini adalah
demonstrasi energi kreatif Anda sendiri. Karena bentuk-bentuk yang tak
terhitung jumlahnya dalam bentuk manifestasi kosmik hanyalah sebuah layar
energi eksternal Anda semata.
Dalam kitab Purana dan Upanisad digambarkan
bahwa alam semesta terbentuk secara bertahap dan berevolusi. Penciptaan alam
semesta dalam kitab Upanisad diuraikan seperti laba-laba memintal benangnya
tahap demi tahap.
“Akhirnya kita sampai pada kesimpulan bahwa alam semesta ini
menyerupai sebutir telur akan tetapi informasi ini telah terdapat pada
literature Hindu.”
(Alan Kogut,
NASA)
FISIKA, PLANET,
MATAHARI, GALAKSI
Rgveda II.72.4
“Aditer dakso
ajayata, daksad uaditih pari”.
Artinya : Dari aditi (materi)
asalnya daksa (energi) dan dari daksa (energi) asalnya aditi (materi). Ternyata
teori yang mencengangkan ini telah tersurat di Veda. E=m.c2 Albert
Einstein ternyata bukan hal yang baru dalam ilmu pengetahuan Veda.
Rgveda II,11.20
“Avartayat
suryo na cakram”
Artinya: Matahari berputar seperti sebuah roda pada sumbunya.
Atharwa Weda XII.1.37
“Ya apa sarpam
vijamana vimrgvari”
Artinya: Bumi bergerak berotasi
dan bertranslasi
Yajur Weda III.6
“Ayam gauh
prsnir akramid,asadan mataram purah,pitaram caprayam svah”
Artinya: Bumi yang berbintik-bintik ini ada dan berputar
dilangit seperti seorang ibu, ia berjalan mengelilingi matahari sebagai
seorang ayah.
Dari sloka tersebut terlihat bahwa selain berotasi atau berputar
pada porosnya, bumi juga berevolusi mengelilingi matahari, dari
pernyataan ini sangat erat dengan teori heliosentris yang menyatakan bahwa
pusat alam semesta adalah matahari. Dan diperjelas lagi oleh kitab Atharwa Weda
mengenai pergerakan Bumi. Dalam kitab ini pun juga menjelaskan bahwa bagaimana
bumi dapat bertahan di dalam angkasa raya karena gaya tarik-menarik yang lebih
superior, ini dalam ilmu fisika telah dijelaskan oleh Newton melalui teori
Gravitasi yang sudah dipaparkan di atas.
Atharvaveda XIX.7.1
“Citrani sakam
divi rocanani sarisrpani bhuvane javani”
Artinya: Semua konstelasi perbintangan yang bercahya ini berputar sangat
kencang.
Atharwa Weda VI.106.3
“Suryasya
rasmasyah para patanti asumat”
Artinya: sinar matahari terpancar dengan dengan kecepatan
sangat tinggi. Penjelasan : kecepatan cahaya matahari adalah
2,99793 x 108 m/det.
Yajurveda IX:3
“Apam rasam
udvayasam surye santam samahitam, apam rasasya yo rasah”
Artinya: intisari yang paling
halus yang membentuk air ada di matahari. Penjelasan : Matahari sesungguhnya
adalah bola gas yang berpijar, dengan komponen utama gas hindrogen
dan helium. Hidrogen (H2) dapat bereaksi dengan oksigen (O2)
menghasilkan air (H2O). Reaksinya 2H2(g) + O2
(g)a 2 H2O(l).
Atharvaveda XIV.1.2
“Somena aditya
balinah”
Artinya: matahari menghasilkan energi dari soma ( hiderogen). Penjelasan
: Di Matahari secara terus menerus terjadi reaksi fusi (
penggabungan) inti-inti atom hydrogen menjadi inti atom helium. Reaksi tersebut
disertai dengan pelepasan energi yang sangat besar.
Yajurveda XVIII.40
“Susunah
suryarasmis candrama-gandharvah”
Artinya: sinar matahari yang disebut susumna, menerangi bulan.
Regveda II.27.4
“Dharayanta
adityaso jagat stha”
Sinar matahari menopang seluruh
alam semesta. Penjelasan : Sinar matahari menopang melalui energi
radiasi yang dikandungnya. Sebagai contoh, Bumi menerima supply
energi dari matahari sebesar 1,73 x 1017 joule per detik. Energi sebesar itu
hanya seperlima puluh milyar dari seluruh energi yang dipancarkan matahari.
Mengingat demikian pentingnya energi matahari , maka matahari disebut sebagai
sumber energi pertama dan utama bagi kehidupan di Bumi.
Rig Veda
[1.103.2], [1.115.4] dan [5.81.2]: Efek Gravitasi matahari
membuat bumi stabil.
Rig Veda
[10.189.1]: Bulan
ini, menjadi satelit bumi, berputar di planet Ibunya (Bumi) dan mengikutinya
ber-revolusinya mengitari Matahari, ayah planet yang bercahaya sendiri.
Rig Veda
[1.169.9], [1.190.7]: Bumi
berputar dan mengitari Matahari seperti anak sapi mengikuti Induknya.
Rig Veda
[1.164.2]: Garis
edar bulat lonjong yang dilalui oleh benda angkasa adalah kekal dan tidak
berkurang
Rig Veda
[1.164.29]: perputaran
bumi tidak berkurang dan bumi terus berputar pada sumbunya
Sama Veda
[121]: Matahari
tidak pernah terbenam ataupun terbit karena bumi yang berotasi
Rig VedaXXX.
IV. V : Bentuk
Bumi adalah seperti oblate spheroid (bulat pepat).
Markandeya
Purana 54,12 : Bumi
diratakan/dimampatkan di kutub (bulat pepat).
Brahmana Aitareya (3.44) :
“Matahari tidak pernah tenggelam ataupun terbit. Ketika orang berpikir Matahari
tenggelam tapi tidaklah demikian. Setelah tiba di penghujung hari, matahari
membuat dirinya menghasilkan dua efek yang berlawanan, menghasilkan malam
hari untuk apa yang di belahan bawah dansiang hari di
belahan lainnya. Setelah sampai di penghujung malam, matahari membuat dirinya
menghasilkan dua efek yang berlawanan, menghasilkan siang hari di belahan bawah
dan malam hari di belahan lainnya. Pada kenyataannya, Matahari tidak pernah
tenggelam.”
Shrimad Bhagwatam: “Setelah
pembentukan planet bumi, Brahma menciptakan atmosfer dalam tujuh kelompok, dari formasi tersebut lautan menjadi
ada, dan bentuk kehidupan pertama muncul di planet Bumi. Atmosfer diciptakan
untuk melindungi kulit Bumi”
Rig Veda 10.149.1 : “Matahari
mengikat Bumi dan planet-planet lain melalui daya tarik dan menggerakkan di
sekitar dirinya bagaikan seorang pelatih memegang kendali kuda dan
bergerak mengelilinginya.” (Gravitasi)
Shrimad Bhagwatam 5.23.5:Bentuk dari
çiçumära memiliki kepala ke bawah dan melingkar tubuhnya. Di ujung ekornya
adalah planet dari Dhruva, pada tubuh ekornya adalah planet-planet dari
Prajapati dewa, Agni, Indra dan Dharma, dan di dasar ekornya adalah
planet-planet dari Dhätä demigods dan Vidhätä. Dimana pinggul mungkin pada
çiçumära adalah tujuh orang bijak suci seperti Vasiñöha dan Aìgirä. Tubuh melingkar
dari Çiçumära-cakra berubah ke arah sisi kanan, di mana empat belas rasi
bintang dari Abhijit untuk Punarvasu berada. Pada sisi kiri adalah empat belas
bintang dari Punya untuk Uttaräñäòhä. Jadi tubuhnya yang seimbang karena
sisi-sisinya ditempati oleh jumlah yang sama bintang. Di belakang çiçumära
adalah kelompok bintang yang dikenal sebagai Ajavéthé, dan di perut adalah
seperti sungai Gangga yang mengalir di langit (Milky Way) [Galaksi Bima
Sakti].
KIMIA, BIOLOGI
Atharvaveda
III.13.5
“Agnisomau
bibhrati apa it tah”
Air terbentuk dari Agni ( oksigen )
dan soma ( hidrogen)
Rgveda VIII.
72.16
“Adhuksat
pipyusim isam urjam, suryasya sapta rasmibhih”
Tumbuh-tumbuhan memperoleh energi
dari cahaya matahari. Penjelasan : Tumbuhan dapat mengubah air dan gas
karbondioksida menjadi gula dan gas oksigen dengan adanya zat hijau daun (klorofil)
dan bantuan sinar matahari (sinar biru dan sinar merah). Hal tersebut terjadi
melalui proses fotosintesis.
Samaveda 1824
“Tam it samanam
vaninas ca virudho-antarvatis ca suvate ca vivaha”
Tumbuh-tumbuhan memancarkan udara
vital yang dinamakan samana (oksigen) secara teratur. Penjelasannya: Oksigen (O2)
merupakan hasil samping reaksi fotosintesis yang sangat bermanfaat bagi
kehidupan, termasuk untuk pernafasan.
Atharvaveda
VIII.7.10
“Ugra ya
visa-dhusanih osadhih”
Tumbuh-tumbuhan menghancurkan
pengaruh atmosfir yang beracun.
Yajuveda :6.22
“Ma po mo
sadhir himsih”
Jangan mencemari air dan jangan
menebang pohon.
Yajurveda V.43
“Dyam ma lekhir,anariksam
ma himsih”
Jangan mengganggu langit dan
mencemari atmosfir.
ILMU PENGOBATAN
– AYUR VEDIC
Pada halaman 360-70 dari buku World Vedic Heritage, Mr. Oak
menyajikan sebuah daftar perbandingan kata-kata antara bahasa Inggris dan
Sanskrit. Ini memperlihatkan seberapa banyak kebudayaan barat berasal dari
pengetahuan Vedic/Sanskrit di bidang pengobatan begitu juga berapa banyak
kata-kata Sanskrit telah diambil ke dalam bahasa Inggris.
English ================>
Sanskrit
fever =================> jwar,
kemudian menjadi jever, kemudian fever
entrails ================>
antral
nasal or nose ============>
naas
herpes ================>
serpes
gland ==================>
granthi
drip, drop, drops ==========>
drups
hydrocephalus ============>
andra-kapaalas (otak/kepala ber-uap air)
hiccups ================>
hicca
muscle =================>
mausal (gemuk)
malign, malignant =========>
mallen
osteomalacia ============>
asthi-malashay (kontaminasi tulang)
dyspepsia ==============>
dush-pachanashay (pencernaan tidak baik)
surgeon ================>
salya-jan (pemakaian peralatan tajam)
fertility ================>
falati-lti (menghasilkan buah)
anesthesia ==============>
anasthashayee (terbaring tidak sadarkan diri)
homeopathy =============>
Samaeo-pathy (treatment parallel terhadap symptom)
allopathy ===============>
alag-pathy (treatment yang berbeda dengan symptom)
Dalam buku World Vedic Heritage karya Mr. P.N. Oak menjelaskan :
“Apabila kita menyimak lebih dekat tentang terminologi-terminologi allopathi,
apakah itu jenis-jenis penyakit, organ-organ fisik, symptom, rehabilitasi, atau
peralatannya ternyata bahwa semua itu didasarkan kepada Ayurveda karena semasa
dunia masih bersatu di bawah naungan Administrasi Veda hanya ada Ayurveda yang
merupakan satu-satunya sistem pengobatan yang dipakai di seluruh dunia.
MATEMATIKA
Asal angka adalah dari India. Angka telah digunakan oleh orang India didalam acuan Matematika
mereka pada abad ke-VI. Sistem nomor ini menyebar dari India ke Arab dan dari
sana menyebar ke Eropa pada abad ke-XII.
Penemuan sistem angka yang modern
memiliki nomor berkisar antara 1-9, dan konsep nol (angka nol) telah
diakreditasikan terhadap India, simbol 0 berasal dari India. Angka ini telah
digunakan dalam astronomi Hindu dan acuan Matematika seperti “Bhakhsali” (300
Masehi), “AryaBhata” (500 M) dan “Panch Sidhantica” (600 M).
Istilah sinus berasal dari India. Dipopulerkan
oleh matematikawan dan astronom Aryabhata yang berarti setengah nada,
”ardha-jya” sebelum terus diubah sampai Gerard dari Cremona yang
mengalihbahasakan Almagest (ingat: Ptolemy) pada penghujung abad 12, mengganti
kata di atas ke dalam bahasa Latin yang artinya lebih-kurang sama, yaitu sinus.
Dan adalah Aryabhatta yang menghitung “phi” sebesar 3,1416. Banyak metode
matematika tersebut bertebaran di dalam naskah-naskah seperti Shatapatha
Brahmana, Baudhayanasutra, dll.
Sebagaimana dilaporkan dalam Indian Studies in Honor of Charles
Rockwell (Harvad University Press, Cambridge, MA Edited by W.E. Clark, 1929),
Sebokht menulis bahwa penemuan-penemuan bangsa India dalam bidang astronomi lebih
jenius dibandingkan dengan bangsa Yunani atau Babylonia, dan sistem angka (decimal)
mereka lebih unggul. (N.S. Rajaram, p.157, 1995)
Penemu pertama Calculus modern adalah orang India
bernama Bhaskaracarya, dimana orang-orang mengira itu merupakan kontribusi dari
Newton atau Liebnitz. Penggunaan aljabar, trigonometri,
kwadrat dan akar pangkat tiga juga pertama kali dimulai di India.
Aryabhatta (497 A.D.) yang menghitung “phi” sebesar 3,1416.
Banyak metode matematika tersebut bertebaran di dalam naskah-naskah seperti
Shatapatha Brahmana, Baudhayanasutra, dll.
Prof. R.G. Rawlinson menyatakan, “Hampir semua teori,
kepercayaan, filsafat, dan matematika, yang diajarkan oleh Pythagoras sudah
dikenal di India pada abad keenam B.C”.
Demikianlah sebagian kecil hal yang diungkapkan di dalam kitab
suci Weda yang ilmiah, Kitab Suci Agama Hindu yang menjabarkan sains
atau ilmu pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan modern saat ini.
OM SANTI KEMANA YA TELOLET OM
BalasHapusFUCK,ILMUAN JELEK INDIA KALAH JAUH SAMA ILMUWAN MUSLIM ,BANGSA PENYEMBAH SAPI EMOOO..EMOOOO..,JANGAN MEMBUNUH SAPI KARENA KENDARAAN WISNU,FUCCKKK
Maf mas, orang luar hindu aja kagum sama weda, gak seperti ilmuan muslim banggakan kitab sendiri, beda ma hindu non hindu aja mengagumi.... Mikir mas
HapusNjir panas
HapusApapun agama yang kita anut, kita percaya pada Satu Tuhan yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
BalasHapusPerbedaan diciptakan agar kita bisa saling menghargai, bukan hanya kepada sesama manusia tapi kepada seluruh ciptaan Tuhan yang ada di alam semesta ini.
Hidup damai sungguhlah indah dengan prinsip TAT TWAM ASI & WASUDEWA KUNTHUMBAKAM (semua yang ada di dunia ini adalah satu keluarga) jadi kita harus saling mengasihi.
OM SWASTYASTU,
BalasHapusNama saya I Ketut Donder, pengajar di Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar; kebetulan saja saya selesai S3 di India. Saya sangat mengapresiasi tulisan pada blok saudara Sri Ayu Ningsih (SAN). Memang tidak banyak yang tahu bahwa berapa banyak ilmu pengetahuan Hindu dimaling oleh para penjajah negeri India. Hal itu bisa dibaca pada buku The History of Matemathic; dan buku The True History and the Religion of India. Saudari jangan kecewa jika ada yang menghina, karena mereka yang menghina belum tahu; kalau mereka tahu apalagi ilmuwan tidak bakalan menghina siapa saja.
Banyak yang tidak tahu saat Einstein mempertanyakan unsur kelima, selain udara, api, air dan tanah. Kemudian Eiensten bertemu seorang ilmuwan India asal Calcutta, Chandra Bose, kemudian ditemukan nama unsur kelima itu yang diberi nama Kondensat Atom Bose Einstein disingkat (KBE). Jarang yang tahu hal ini.
Saya copy tulisan saudari untuk mengisi kekosongan infornasi.
Om Shanti-shanti shanti.
Hormat saya
I KETUT DONDER
Ulasan yang bagus dan sangat membantu untuk kembali melihat ke masa lalu. Hindu itu Hebat
BalasHapusHindu adalah ibu dari agama - agama di dunia...jika anak2 mereka berkelahi, sudah seharusnya bertanya pada ibunya..bukan untuk di adili, tetapi diberi pemahaman yg benar.
BalasHapus